Kebijakan

2023.05.02

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan, Choo Kyung-ho (kiri) berjabat tangan dan berfoto bersama dengan Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki pada tanggal 2 Mei di Songdo Convensia, Yeonsu-gu, Songdo, Incheon. (Kementerian Ekonomi dan Keuangan)

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan, Choo Kyung-ho (kiri) berjabat tangan dan berfoto bersama dengan Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki pada tanggal 2 Mei di Songdo Convensia, Yeonsu-gu, Songdo, Incheon. (Kementerian Ekonomi dan Keuangan)



Penulis: Yoon Sojung

Rapat Tahunan ADB (Asian Development Bank) diselenggarakan untuk menjalin kerja sama dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia. Rapat tahun ini diselenggarakan pada tanggal 2-5 Mei di Songdo Convensia, Yeonsu-gu, Songdo, Incheon. Tema rapat tahun ini adalah "Rebounding Asia: Recover, Reconnect and Reform."

ADB memprediksi bahwa sekitar lima ribu tamu undangan akan hadir dari 68 negara pada rapat tahun ini. Para undangan tersebut terdiri dari para pejabat dalam bidang ekonomi dan keuangan, seperti menteri keuangan, direktur bank pusat, dan pejabat organisasi internasional. Jumlah tamu undangan tersebut merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah.

Tahun ini merupakan ketiga kalinya Korea menggelar rapat tahunan ADB setelah tahun 1970 (Seoul) dan 2004 (Jeju).

Rapat tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Korea dan ADB ini merupakan rapat pertama yang diselenggarakan setelah ditunda tiga tahun akibat Pandemi COVID-19.

Rapat di Incheon pada awalnya akan diselenggarakan pada tahun 2020 sebagai rapat tahunan ke-53. Rapat itu diganti menjadi rapat daring pada tahun 2020 dan 2021 akibat Pandemi COVID-19. Rapat tahunan ke-55 diselenggarakan pada tahun lalu di kantor pusat ADB di Manila dan hanya dihadiri oleh perwakilan negara anggota.

Korea juga berencana akan berdiskusi terkait pembentukan Korea-ADB K-hub pada tahun 2024. Sebelumnya Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Ekonomi dan Keuangan, Choo Kyung-ho pernah berdiskusi dengan Presiden ADB, Masatsugu Asakawa terkait pembentukan Climate Innovation and Technology Knowledge Hub di Korea. Diskusi yang berlangsung pada bulan Oktober 2022 tersebut berlangsung dengan positif dan K-hub tersebut direncanakan akan menjadi sarana penghubung kerja sama dengan ADB.

70 buah rapat dan berbagai acara direncanakan akan diselenggarakan selama periode rapat tahunan ini. Acara utama yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 Mei adalah Seminar Korea; Rapat Menteri Keuangan Korea, Tiongkok, dan Jepang, serta Rapat Tahunan Menteri Keuangan dan Bank Pusat ASEAN+3.

Seminar Korea akan dibuka dengan pidato dari pemenang Nobel Ekonomi, Michael Kremer, lalu dilanjutkan dengan pidato dari Direktur KDI (Institut Pembangunan Korea), Cho Dong Chul. Setelah itu seminar akan dilanjutkan dengan diskusi mengenai makroekonomi, pengembangan jalur distribusi, perubahan digital, serta penguatan finansial di Asia.

Upacara pembukaan rapat tahunan, seminar gubernur, plaza proyek ADB, pertunjukan budaya gabungan antara seni tradisional dan teknologi termutakhir, serta resepsi Korea akan diselenggarakan pada tanggal 3 Mei.

Sesi bisnis, penjelasan oleh perusahaan-perusahaan Korea, serta resepsi tahunan ADB akan diselenggarakan pada tanggal 4 Mei.

Penjelasan perusahaan-perusahaan Korea (4 Mei) dan pameran (2-5 Mei) akan diselenggarakan untuk memperkenalkan inovasi teknologi dan ekspor perusahaan-perusahaan Korea kepada negara-negara anggota ADB. Inovasi yang akan dipamerkan antara lain adalah kota pintar, energi hijau, mobilitas masa depan, dan perubahan digital.

PM Choo dan Menteri Keuangan Jepang, Shunichi Suzuki juga mengadakan dialog pada tanggal 2 Mei. Dialog tersebut merupakan dialog resmi pertama antara menteri keuangan Korea dan Jepang setelah pertemuan antar menteri keuangan dihentikan akibat konflik kebijakan ekspor pada tahun 2016.

ADB merupakan sebuah lembaga yang didirikan pada tahun 1966 untuk membantu perkembangan sosial dan ekonomi daerah-daerah yang berada di Asia Pasifik. Negara-negara anggota ADB terdiri dari 49 negara yang berada di wilayah Asia Pasifik dan 19 negara yang berada di luar wilayah Asia Pasifik.


arete@korea.kr

konten yang terkait