Presiden Yoon Suk Yeol sedang memberikan pidato utama pada Sidang Umum ANOC (Asosiasi Komite Olimpiade Nasional) yang diadakan pada 19 Oktober pagi di COEX, Gangnam-gu, Seoul. (Yonhap News)
Oleh Xu Aiying
Sidang Umum Asosiasi Komite Olimpiade Nasional (ANOC) ke-26 diselenggarakan di Seoul pada tanggal 18-21 Oktober.
Jumlah anggota ANOC adalah 206 negara sehingga menjadikannya sebagai 'PBB dalam bidang olahraga'.
Sidang umum kali ini dibuka dengan rapat dewan eksekutif ANOC pada tanggal 18 Oktober di COEX, Gangnam-gu, Seoul. Setelah itu dilanjutkan dengan sidang utama pada tanggal 19-20 Oktober.
Agenda utama sidang utama kali ini adalah laporan aktivitas utama ANOC, laporan aktivitas dewan organisasi kompetisi olimpiade berikutnya, serta presentasi tren olahraga internasional.
Salah satu agenda baru dalam sidang ANOC adalah sesi presentasi dan diskusi yang akan diadakan pada tanggal 21 Oktober mendatang. Berbagai tema terkait isu terkini akan didiskusikan, termasuk 'keberlangsungan' dalam dunia olahraga internasional.
Sidang umum ANOC di Seoul tahun ini merupakan yang ketiga kalinya setelah tahun 1986 (sidang kelima) dan 2006 (sidang ke-15).
Komite Olimpiade Nasional (NOC) dari 204 negara menghadiri sidang umum kali ini. Hanya dua negara anggota yang tidak ikut berpartisipasi, yaitu Korea Utara dan Guatemala.
Sekitar 1.300 orang menghadiri sidang umum kali ini. Peserta sidang ini terdiri dari perwakilan NOC dari 24 negara, dewan eksekutif ANOC, Ketua IOC (Komite Olimpiade Internasional) Thomas Bach, dewan komite etik IOC termasuk Ban Ki-moon, dan pejabat Federasi Internasional (IF) untuk setiap cabang olahraga.
Presiden Yoon Suk Yeol memberikan pidato utama pada sidang umum ANOC tanggal 19 Oktober. Ia berkata, "Korea Selatan telah berusaha bersama dengan masyarakat internasional untuk bisa meraih perdamaian internasional secara berkelanjutan. Hal ini dapat tercapai melalui festival olahraga terbesar di dunia, yaitu olimpiade."
Presiden Yoon melanjutkan, "Masyarakat internasional harus terus berusaha agar kebersamaan dan kebersamaan yang terjalin berkat olahraga ini bisa terus ada. Pencapaian ini juga sudah ditunjukkan oleh IOC dan ANOC."
Presiden Yoon lalu menutup, "Kebersamaan dan kebebasan yang dikejar oleh Pemerintah Korea Selatan itu tidak berbeda dengan semangat olimpiade. Tentu saja kami akan berusaha sekeras tenaga agar semangat kebersamaan dan kebebasan melalui bidang olahraga dapat terus terwujud. Tentu saja olahraga memiliki kontribusi yang besar dalam masyarakat internasional."
xuaiy@korea.kr