Kebijakan

2022.09.08

Pada tanggal 8 September pagi, Kementerian Unifikasi memberikan usulan secara resmi kepada Korea Utara agar mengadakan dialog bersama untuk menyelesaikan masalah keluarga-keluarga di kedua negara yang terpisah karena Perang Korea (1950-1953). Foto menunjukkan Menteri Unifikasi Korsel Kwon Youngse. (Facebook resmi Kementerian Unifikasi)

Pada tanggal 8 September pagi, Kementerian Unifikasi memberikan usulan secara resmi kepada Korea Utara agar mengadakan dialog bersama untuk menyelesaikan masalah keluarga-keluarga di kedua negara yang terpisah karena Perang Korea (1950-1953). Foto menunjukkan Menteri Unifikasi Korsel Kwon Youngse. (Facebook resmi Kementerian Unifikasi)



Oleh Park Hye Ri

Pemerintah Republik Korea telah mengemukakan usulan kepada Pemerintah Korea Utara terkait dialog antara Korsel dan Korut untuk mendiskusikan masalah keluarga-keluarga yang terpisah akibat Perang Korea (1950-1953).

Menteri Unifikasi Kwon Youngse mengemukakan hal itu dalam briefing yang diadakan tanggal 8 September pagi di Kompleks Pemerintah Pusat, Seoul. "Kami telah membuat usulan terbuka kepada Korea Utara untuk berdialog bersama dan berdiskusi terkait masalah keluarga-keluarga yang terpisah akibat perang Korea," ungkapnya.

Kwon menekankan, "Menurut saya, pertemuan antar keluarga seperti yang dilakukan di masa lalu masih kurang karena hanya sebagian kecil saja yang bisa terpilih. Kita harus mencari sebanyak mungkin cara agar bisa mewujudkan pertemuan antar keluarga dan membuat kebijakan terkait."

Ia melanjutkan, "Saya berharap keluarga-keluarga yang terpisah di Korea Selatan dan Korea Utara dapat bertemu lagi secepat mungkin. Kami berharap pihak Korea Selatan dapat mendiskusikan masalah keluarga-keluarga yang terpisah ini dengan tangan yang terbuka."

Kwon kemudian menambahkan, "Pemerintah berusaha sekuat mungkin agar bisa mengurangi rasa sakit para keluarga yang terpisah, bagaimana pun caranya. Kami akan mempertimbangkan tanggal, tempat, topik, dan cara yang diinginkan oleh Korea Utara."

Pertemuan antara keluarga-keluarga yang terpisah itu sudah dilaksanakan sebanyak 21 kali dari Agustus 2000 hingga Agustus 2018.

Setelah KTT Korut-AS di Hanoi pada Februari 2019 yang gagal, hubungan Korsel-Korut terus memburuk sehingga tidak ada pertemuan antar keluarga yang terpisah itu dalam empat tahun terakhir.

Menurut Kementerian Unifikasi, pada akhir Agustus lalu terdapat 43.746 orang yang mendaftarkan namanya kepada pemerintah untuk mencari anggota keluarganya yang terpisah di Korea Utara.

hrhr@korea.kr