Kebijakan

2022.05.10

20220510_Yoon Suk Yeol_1

Presiden Yoon Suk Yeol pada 10 Mei bersumpah pada upacara pelantikan presiden ke-20 yang diadakan di Majelis Nasional Korea. (Badan Media Pertahanan, Yang Dong Wook)


Oleh Xu Aiying dan Kim Seon Ah

Presiden Korea ke-20 Yoon Suk Yeol dilantik pada upacara pelantikan di Majelis Nasional Korea, Yeouido, Yeongdeungpo-gu, Seoul. Ia akan memulai masa jabatannya selama periode 5 tahun pada tanggal 10 Mei.

Presiden Yoon berjanji membangun kembali negara yang benar-benar milik rakyat berdasarkan demokrasi liberal dan ekonomi pasar. Dia mengatakan dia akan menanggapi panggilan zaman dan memajukan bangsa menuju pemenuhan tanggung jawab dan peran di komunitas internasional.

Presiden Yoon menyebut isu-isu tentang krisis pandemi COVID-19, konflik sosial, dan kesenjangan sosial. Untuk mengatasi masalah ini, dia menyebut kata kunci nilai 'kebebasan.'

Presiden Yoon mengatakan, "Kita harus menyadari nilai kebebasan dengan benar-benar dan tepat. Untuk menjadi masyarakat yang bebas, seluruh lapisan masyarakat harus mengikuti kebijakan yang adil serta mempunyai solidaritas dan kasih kepada sesama.

Mengenai proses perkembangan ekonomi, Presiden Yoon menegaskan kata kunci 'kreavitas' dan 'kerja sama.'

Presiden Yoon mengatakan, "pertumbuhan dan perkembangan cepat hanya bisa dicapai dengan ilmu sains, teknologi dan inovasi. Dengan menghargai kebebasan dan kreavitas, kita harus bekerja sama dan mempunyai solidaritas dengan banyak negara yang sudah mencapai kemajuan dan inovasi teknologi sains."

Mengenai kebijakan terhadap Korea Utara, Presiden Yoon menekankan, "Pintu dialog tetap terbuka untuk mencari resolusi damai terkait pengembangan nuklir Korea Utara yang mengancam perdamaian Korea maupun Asia dan Dunia. Jika rezim Korea Utara mengambil langkah-langkah praktis menuju denuklirisasi, kami berjanji untuk mendukung perbaikan ekonomi Korea Utara dan kehidupan masyarakatnya."

Presiden Yoon lalu melanjutkan, " Kita harus memenuhi tanggung jawab berdasarkan nilai kebebasan dan hak asasi manusia, yaitu kebijakan internasional umum sebagai negara terkemuka global. Maka pemimpin yang berdasar pada kebebasan, hak asasi manusia, keadilan, dan solidaritas akan membuat negara di mana rakyat menjadi pimpinan yang sebenarnya."

Pada upacara pelantikan ini, Presiden Yoon menyebutkan slogan "Sekali Lagi, Republik Korea, Negara Baru untuk Rakyat." Upacara pelantikan tersebut dihadiri oleh 41.000 orang, termasuk mantan Presiden Moon Jae In dan Park Geun Hye serta tamu kehormatan dari dalam dan luar negeri, pihak terkait Majelis Nasional dan pemerintah, perwakilan tiap seksi, sekaligus masyarakat biasa yang diundang.

Presiden Yoon memulai masa jabatan lima tahunnya pada dini hari ini di sebuah bunker bawah tanah yang dibangun di Kantor Kepresidenan baru. Sebagai panglima tertinggi baru, Presiden Yoon menerima laporan singkat dari kepala staf gabungan.

Presiden Yoon Suk Yeol pada 10 Mei melambai ke kerumunan dalam iring-iringan mobil setelah upacara pelantikannya di Majelis Nasional. (Dinas Keamanan Kepresidenan, Kang Min Seok)

Presiden Yoon Suk Yeol pada 10 Mei melambai ke kerumunan dalam iring-iringan mobil setelah upacara pelantikannya di Majelis Nasional. (Dinas Keamanan Kepresidenan, Kang Min Seok)


xuaiy@korea.kr