Penulis: Kim Hyelin
Korea mengalami banyak perubahan di tahun 2025 dalam berbagai bidang, seperti teknologi, diplomasi, budaya, dan ekonomi. Korea.net pun telah mendokumentasikan beragam perubahan tersebut kepada para pembaca. Berikut ini adalah sepuluh berita pilihan Korea.net yang menggambarkan wajah Korea di tahun 2025.
Pelantikan Presiden Lee Jae Myung pada tanggal 4 Juni 2025 di Majelis Nasional telah membuka era baru bagi Republik Korea. Dalam sambutannya, Presiden Lee berkata, "Saya akan menjadi presiden untuk semua orang agar bisa melayani seluruh warga, terlepas dari siapa pun pilihan warga pada pemilihan presiden kali ini." Visi utama pemerintahan Presiden Lee adalah 'Negara dengan rakyat sebagai pemiliknya', 'Negara yang berkembang kembali dengan kuat', 'Negara yang ditinggali bersama', 'Negara dengan budaya yang berkembang', serta 'Negara yang aman dan damai'. (Liputan bersama pemerintah pusat Korea)
Pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol diputuskan melalui sidang yang digelar pada tanggal 4 April 2025. Mahkamah Konstitusi Korea membacakan keputusan untuk memberhentikan mantan Presiden Yoon dari jabatannya melalui suara bulat delapan hakim MK untuk penyetujuan mosi pemakzulan dari Majelis Nasional. Mantan Presiden Yoon menetapkan status darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024 dan Majelis Nasional mengeluarkan mosi pemakzulan pada tanggal 14 Desember 2024.Foto di atas memperlihatkan warga yang sedang menonton siaran langsung sidang putusan Mahkamah Konstitusi terhadap mantan Presiden Yoon pada tanggal 4 April 2025 di Alun-alun Demokrasi 18 Mei, Dong-gu, Gwangju. (Yonhap News)
Hubungan diplomasi antara Korea dan Jepang pun semakin pulih melalui konferensi tingkat tinggi yang dilakukan oleh Presiden Lee Jae Myung dengan berbagai pemimpin dunia. Presiden Lee menggelar KTT pertama dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada tanggal 25 Agustus 2025 (waktu setempat) di gedung putih dan mendiskusikan penguatan kerja sama yang dititikberatkan pada pengembangan industri perkapalan dan pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Presiden Lee pun telah bertemu dengan mantan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Isiba, sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 17 Juni 2025 (waktu setempat) di Kanada dan 23 Agustus 2025 di Jepang. Keduanya menyambut penguatan kerja sama nyata dalam peringatan 60 tahun normalisasi hubungan Korea dangan Jepang serta sepakat melanjutkan diplomasi ulang-alik antara Korea dengan Jepang. Presiden Lee pun telah berdialog dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, saat Presiden Xi mengunjungi Korea untuk menghadiri APEC (Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) pada tanggal 3 November 2025. Foto di atas menunjukkan Presiden Lee Jae Myung (kiri) dan mantan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, saat memberikan konferensi pers bersama setelah menyelesaikan KTT yang digelar pada tanggal 23 Agustus 2025 di kediaman Perdana Menteri Jepang yang terletak di Tokyo, Jepang.
Penyelenggaraan KTT APEC (Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik) dari tanggal 31 Oktober hingga 1 November 2025 di Gyeongju berhasil meningkatkan status diplomasi Korea di kancah dunia. Para pemimpin negara anggota APEC telah berbagi pendapat terkait agenda-agenda utama dunia, seperti perdagangan bebas, perubahan digital/hijau, tanggapan terhadap perubahan struktur demografi, dan kerja sama penggunaan kecerdasan buatan (AI). Para pemimpin pun telah menetapkan Deklarasi Gyeongju dengan suara bulat sebagai peta jalan masa depan kawasan Asia Pasifik. Foto di atas menunjukkan Presiden Lee Jae Myung (keenam dari kiri di baris depan pemimpin) yang berfoto bersama para pemimpin negara anggota APEC pada tanggal 1 November 2025 dalam sesi foto bersama di HICO, Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsangbuk. (Yonhap News)
Presiden Lee Jae Myung dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menyepakati besaran tarif impor barang Korea ke AS dalam KTT Korea-AS yang digelar pada tanggal 29 Oktober 2025 di Gyeongju. Keduanya sepakat dengan kerja sama investasi Korea di AS sebesar 350 miliar dolar serta tarif otomotif dan suku cadangnya sebesar 15%. AS juga mengungkapkan akan memberikan perlakuan sesuai dengan hubungan negara sahabat terhadap Korea untuk beberapa komoditas, seperti obat-obatan dan suku cadang pesawat terbang. Foto di atas menunjukkan Presiden Lee (kanan) yang berjabat tangan dengan Presiden Trump dalam KTT Korea-AS yang digelar tanggal 29 Oktober 2025 di Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsangbuk. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)
KOSPI berhasil menembus level 4.000 untuk pertama kalinya pada tanggal 27 Oktober 2025 hanya dalam empat bulan setelah berhasil menembus level 3.000 pada tanggal 20 Juni 2025. Kondisi psikologis investasi dalam dan luar negeri berhasil pulih berkat paket stimulus pasar modal dari pemerintah, kinerja positif industri teknologi termutakhir, serta peningkatan investasi pada kecerdasan buatan dan teknologi hijau. Hal tersebut berhasil mendorong investor asing untuk lebih banyak berinvestasi di Korea. Foto di atas menunjukkan dealing room pada tanggal 27 Oktober 2025 di cabang utama Hana Bank, Jung-gu, Seoul. (Yonhap News)
Angka kelahiran anak di Korea meningkat untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun sehingga mendorong tingkat kesuburan di Korea ke angka 0,75 orang. Pada tanggal 26 Februari 2025 Badan Statistik Korea merilis data statistik terkait angka kelahiran dan kematian tahun 2024. Menurut data tersebut, angka kelahiran anak di Korea meningkat sebesar 8.300 orang (3,6%) sehingga mencapai 238.300 orang anak. Angka kelahiran anak tersebut berkontribusi untuk meningkatkan tingkat kesuburan sebesar 0.03 orang sehingga mencapai 0,75 orang. Angka kelahiran anak di Korea terus turun selama delapan tahun berturut-turut setelah sempat mencapai titik tertinggi sebanyak 438.420 orang anak di tahun 2015. Foto di atas menunjukkan dua orang tenaga medis yangsedang mengecek keadaan bayi baru lahir pada tanggal 26 Februari 2025 di Rumah Sakit Ain, Michuhol-gu, Kota Incheon. (Yonhap News)
Peluncuran Nuri (KSLV-II) yang keempat kalinya telah dilakukan pada tanggal 27 November 2025 pukul 01:13 pagi di Pusat Luar Angkasa Naro, Goheung-gun, Provinsi Jeollanam. Peluncuran tersebut sukses menempatkan NEXTSat-3 (Next-Generation Medium Satellite-3) dan 12 unit CubeSat (satelit mini untuk penelitian luar angkasa) di luar angkasa. Pemerintah Korea melalui KARI (Institut Penelitian Dirgantara Korea) bertanggung jawab dalam perakitan dan pemasangan muatan pada peluncuran pertama hingga ketiga. Akan tetapi, proses peluncuran Nuri keempat dipimpin oleh Hanwha Aerospace mulai dari pembuatan, pemasangan, hingga pengelolaan perusahaan yang berpartisipasi. (KARI)
Kekuatan konten Korea berhasil menyapu dunia selama tahun 2025, mulai dari video, pertunjukan, hingga musik. Hanya dalam sebelas minggu setelah dirilis, KPop Demon Hunters berhasil mencetak sejarah sebagai konten yang paling banyak ditonton di Netflix. Netflix mengumumkan melalui Tudum pada tanggal 3 September 2025 (waktu setempat) bahwa KPop Demon Hunters berhasil mencatat 266 juta tayangan sehingga menjadi konten yang paling banyak ditonton di seluruh kategori, termasuk film dan tayangan lainnya. Selain itui, musikal Maybe Happy Ending berhasil meraih empat penghargaan di Outer Critics Circle Awards pada Mei 2025 dan enam penghargaan di Tony Awards pada Juni 2025. Foto di atas menunjukkan salah satu adegan dalam film KPop Demon Hunters. (Netflix)
Tim nasional Korea berhasil menyelesaikan Pesta Olahraga Musim Dingin Asia (AWG) Harbin 2025 yang digelar pada tanggal 7-14 Februari 2025 dengan menduduki posisi kedua klasemen akhir. Korea berhasil meraih 45 medali dengan 16 medali emas, 15 medali perak, dan 14 medali perunggu. Perolehan 16 medali emas merupakan rekor yang sama dengan rekor tertinggi yang dicapai di AWG Sapporo 2017. Korea berhasil mencapai rekor medali dengan 16 medali emas, 18 medali perak, dan 16 medali perunggu saat itu. Foto di atas memperlihatkan momen saat tim nasional Korea memastikan emas setelah mengungguli Tiongkok dengan skor 7-2 pada babak final nomor curling beregu putri yang digelar pada tanggal 14 Februari 2025 di Pingfang Curling Arena, Harbin, Tiongkok. (Yonhap News)