Sosial

2024.05.21

Pemerintah Kota Seoul mengumumkan rencana induk terkait kebijakan untuk penduduk asing pada tanggal 20 Mei 2024 untuk bisa menarik talenta dan perusahaan asing agar bisa menetap dengan stabil di Kota Seoul. (Yonhap News)

Pemerintah Kota Seoul mengumumkan rencana induk terkait kebijakan untuk penduduk asing pada tanggal 20 Mei 2024 untuk bisa menarik talenta dan perusahaan asing agar bisa menetap dengan stabil di Kota Seoul. (Yonhap News)



Penulis: Xu Aiying

Pemerintah Kota Seoul telah membuat cetak biru untuk membentuk Seoul masa depan yang bertumbuh bersama penduduk asing. Pemkot berencana untuk menarik talenta-talenta global untuk lebih mengembangkan daya saing kota berkelanjutan.

Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon mengumumkan rencana induk terkait kebijakan untuk penduduk asing pada tanggal 20 Mei 2024 untuk bisa menarik talenta dan perusahaan asing agar bisa menetap dengan stabil di Kota Seoul. Anggaran sebesar 250,6 miliar won akan digunakan selama lima tahun untuk merealisasikan rencana tersebut.

Dua kata kunci rencana induk tersebut adalah 'talenta unggul' dan 'masyarakat multikultur yang toleran'.

Seoul akan bekerja ke berbagai arah agar Seoul bisa menjadi kota yang ingin didatangi oleh para talenta asing dari seluruh dunia. Oleh karena itu, Seoul akan memberikan bantuan untuk mencari pekerjaan dan mendirikan bisnis melalui pendidikan dan promosi agar perusahaan-perusahaan global mau membuka kantornya di Seoul.

Seoul akan membentuk Hub Perusahaan Rintisan Unicorn yang berupa fasilitas bantuan untuk perusahaan internasional yang juga akan menggunakan bahasa Inggris agar bisa menarik perusahaan-perusahaan rintisan asing untuk datang ke Korea. Selain itu, Seoul juga akan bekerja sama dengan universitas-universitas utama di Korea agar bisa mencetak 1.000 orang lulusan pascasarjana jurusan teknik.

Ekonomi Seoul juga akan digenjot dengan penerimaan dan pembinaan tenaga kerja asing (TKA) dalam bidang-bidang industri yang kuat di Seoul atau di industri-industri yang kekurangan tenaga kerja, seperti pengasuhan anak, industri makanan, dan perhotelan.

Seoul bahkan sudah membuka keran TKA untuk bidang-bidang yang kekurangan tenaga kerja, terutama bidang-bidang yang tidak banyak dimasuki oleh tenaga kerja Korea, seperti perawatan lansia dan pengasuhan anak.

Seoul juga berusaha keras untuk membentuk masyarakat multikultur yang toleran terhadap penduduk asing.

Untuk membantu penduduk asing beradaptasi di Korea, Seoul akan membuka Pusat Bantuan Penduduk Asing Seoul cabang kedua pada bulan Mei 2025, menyusul cabang pertama yang sudah dibuka di daerah Yeongdeungpo-gu.

25 buah pusat bantuan keluarga di Seoul juga akan menggunakan layanan juru bahasa multibahasa dalam waktu nyata dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI). Layanan Bantuan Aman untuk Sewa Bulanan dan Jeonse bagi Penduduk Asing juga akan dimulai untuk membantu penduduk asing mencari rumah di Seoul.

Bantuan untuk kehamilan, kelahiran, dan perawatan anak juga diberikan tanpa diskriminasi kepada warga negara Korea maupun asing. Selain itu, bantuan dana pendidikan bagi anak-anak dari keluarga multikultur yang menempuh pendidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA akan diberikan mulai dari 400 ribu hingga 600 ribu won.

Wali Kota Seoul, Oh Se-hoon berkata, "Daya saing sebuah kota sangat dinamis dan yang mampu mendorong kedinamisan tersebut adalah talenta kreatif yang memiliki latar belakang budaya yang beragam."

"Agar Seoul bisa menjadi salah satu dari lima kota terbaik di dunia, kami akan berusaha lebih aktif lagi daripada sekarang agar bisa menarik talenta dan perusahaan asing ke Seoul supaya Seoul bisa menjadi sebuah kota toleran yang menggunakan ide, aset, dan tenaga kerjanya dengan maksimal," tambah Wali Kota Oh.


xuaiy@korea.kr

konten yang terkait