Penulis: Israa Mohamed
Proyek RiceSPIA (Peningkatan Produksi Benih Padi untuk Afrika) akhirnya membuahkan hasil di Ghana. Proyek ini memberikan bantuan berupa teknologi untuk memproduksi dan membudidayakan benih padi kepada negara-negara di Afrika.
Badan Administrasi Pengembangan Pertanian pada tanggal 6 Maret mengungkapkan bahwa Pemerintah Ghana telah menerima benih padi unggul pertama yang dihasilkan dari RiceSPIA di KOPIA (Kemitraan Korea untuk Inovasi dalam Bidang Agrikultur) yang terletak di Kota Dawhenya, Ghana.
RiceSPIA merupakan sebuah proyek yang dijalankan Kementerian Pertanian, Pangan dan Peternakan yang menjadi bagian dari proyek besar bernama K-Rice Belt yang dijalankan mulai Juli 2023 untuk meningkatkan produksi beras di Benua Afrika.
Benih padi yang diserahkan kepada pemerintah Ghana pada hari itu berjumlah 300 ton yang diproduksi dari 60 hektar ladang benih dari KOPIA Ghana.
Varietas benih padi yang dikembangkan adalah varietas benih padi Korea, yaitu Korea-Mo, Agyapa, dan Agra.
Upacara penyerahan benih pada hari itu dihadiri lebih dari 100 orang pejabat dan petani setempat, seperti Direktur Jenderal Kerja Sama Teknologi dari Badan Administrasi Pengembangan Pertanian, Kim Hwang-yong; Duta Besar Republik Korea untuk Republik Ghana, Park Kyongsig; dan Menteri Pangan dan Pertanian Ghana, Bryan Acheampong.
Badan Administrasi Pengembangan Pertanian mendorong produksi benih padi unggul yang cocok dengan masyarakat setempat melalui KOPIA yang berhubungan dengan proyek K-Rice Belt.
Selain itu, Korea juga memberikan pelatihan teknologi untuk budi daya benih padi bagi para peneliti dan petani setempat.
Kim berkata, "Kami berharap bisa mengembangkan bibit unggul dengan tingkat produksi itnggi yang cocok dengan Afrika melalui produksi benih padi unggul di Ghana."
Kim menambahkan, "Kami akan berusaha untuk berkontribusi dalam menyelesaikan krisis pangan di Afrika dengan mendorong kesuksesan proyek RiceSPIA.
ess8@korea.kr