Pemerintah Korea mengumumkan Strategi Inovasi Ekspor Pariwisata Korea pada tanggal 8 Desember serta menargetkan 20 juta wisatawan asing dan 24,5 miliar dolar pendapatan dari pariwisata untuk tahun 2024. Foto di atas menunjukkan para wisatawan asing yang mengunjungi The Beer Week Seoul yang digelar pada Juli lalu di Common Ground di Gwangjin-gu, Seoul. (Facebook resmi Korea Tourism Organization)
Penulis: Cao Thi Ha
Pemerintah Korea menargetkan 20 juta wisatawan asing dan 24,5 miliar dolar pendapatan dari pariwisata untuk tahun 2024.
Perdana Menteri Han Duck-soo mengumumkan Strategi Inovasi Ekspor Pariwisata Korea berisi target tersebut saat memimpin Pertemuan Strategi Pariwisata Nasional ke-8 pada tanggal 8 Desember di Asia Culture Center, Dong-gu, Gwangju.
Strategi inovasi pertama mencakup peningkatan kenyamanan pariwisata seperti imigrasi, belanja, dan transportasi untuk menjamin daya saing internasional dalam persaingan menarik wisatawan pasca Pandemi COVID-19.
Pembebasan biaya visa elektronik untuk grup, yang untuk sementara hanya berlaku bagi para wisatawan Tiongkok, akan diperluas untuk para wisatawan dari Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Batas waktunya akan diperpanjang hingga tahun 2024.
Toko untuk pengembalian pajak langsung akan diperluas hingga 40% dari semua toko untuk pengembalian pajak. Mulai 1 Januari, satu juta won per pembayaran dan lima juta won untuk total belanja keseluruhan. Batas yang berlaku saat ini adalah 500 ribu won per pembayaran dan 2,5 juta won untuk total belanja keseluruhan.
Pemerintah akan menghubungkan 1,8 juta toko Zero Pay untuk memungkinkan pembayaran melalui aplikasi yang biasanya digunakan wisatawan asing, seperti Ali Pay, WeChat Pay, dan Union Pay (Tiongkok), TrueMoney (Thailand), serta OCBC (Singapura).
Untuk meningkatkan kenyamanan perjalanan, pemerintah berencana bekerja sama dengan industri swasta untuk membuat aplikasi khusus bagi wisatawan asing. Aplikasi tersebut mendukung reservasi transportasi umum seperti kereta api, bus, dan taksi. Selain itu, pemerintah memperluas panduan juru bahasa pariwisata dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI).
Selain itu, untuk merayakan Visit Korea Year 2023-2024, Korea Grand Sale akan digelar pada bulan Januari dan Februari tahun 2024. Korea Beauty Festival akan diadakan pada bulan Juni dan Festival Hallyu berskala besar akan diselenggarakan pada bulan September untuk menarik penggemar Hallyu dari seluruh dunia.
K-Tourism Roadshow yang bertujuan mempromosikan budaya dan pariwisata Korea, akan diadakan di 25 kota dari sebelumnya hanya 14 kota. Selain itu, cabang promosi pariwisata Korea baru akan didirikan di 10 negara, termasuk Arab Saudi, Swedia, dan Selandia Baru.
K-Tourism/Culture Zone yang akan dibuat di Bandara Incheon, akan memberikan kesempatan bagi para wisatawan asing untuk mengalami konten yang realistis. Bandara Incheon merupakan titik awal dan akhir pariwisata Korea. Pemerintah juga akan membuat visa pelatihan K-culture bagi remaja asing yang berpartisipasi dalam program pelatian terkait K-culture.
Untuk memanfaatkan teknologi medis secara aktif, pemerintah juga akan memperluas dan mengembangkan produk wisata medis yang disesuaikan. Jika wisatawan datang ke Korea dengan tujuan pengobatan, masa perpanjangan visa tinggal wisata medis jangka panjang (G-1-10) akan ditingkatkan dari satu tahun menjadi dua tahun.
Pemerintah juga secara aktif memperluas infrastruktur untuk mempromosikan pariwisata lokal. Mulai tahun 2024, proyek Pengembangan Pariwisata Wilayah Selatan yang merupakan sebuah proyek jangka panjang sepuluh tahun akan diluncurkan. Biaya proyek sebesar tiga triliun won akan diinvestasikan di Kota Busan, Kota Gwangju, Kota Ulsan, Provinsi Jeollanam, dan Provinsi Gyeongsangnam untuk menciptakan daya tarik wisata yang berorientasi pada pengalaman di setiap daerah.
Selain itu, pemerintah akan mencari konten pariwisata yang memuat karakteristik daerah dan memberikan dukungan intensif untuk menjadikan seluruh Korea sebagai tujuan wisata yang besar. Pemerintah akan membuat konten makanan yang representatif di lima wilayah di Korea dan mendirikan K-Gourmet Belt 30. Pemerintah akan mempromosikan pariwisata kuliner Korea ke luar Korea.
PM Han mengungkapkan pada pertemuan hari itu, "Jumlah wisatawan asing yang berjumlah lebih dari 17 juta anjlok menjadi 970 ribu orang pada tahun 2021 karena Pandemi COVID-19. Hal itu menyebabkan masa-masa sulit bagi industri dan perekonomian nasional dan regional. Pada tahun ini, jumlah wisatawan asing melebihi 10 juta untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Seiring dengan pasar pariwisata yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan, pemerintah harus melakukan segala upaya untuk industri pariwisata Korea mencapai kinerja terbaik sepanjang tahun 2024."
shinn11@korea.kr