Sosial

2023.12.04

Korea memutuskan untuk berpartisipasi dalam lima inisiatif internasional yang dipimpin oleh UAE, sebagai negara ketua, pada Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ke-28 (COP28) yang digelar mulai tanggal 30 November (waktu setempat) hingga 12 Desember di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Foto di atas memperlihatkan upacara pembukaan COP28 yang diadakan pada tanggal 30 November (waktu setempat) di Dubai. (Yonhap News)

Korea memutuskan untuk berpartisipasi dalam lima inisiatif internasional yang dipimpin oleh UAE, sebagai negara ketua, pada Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim ke-28 (COP28) yang digelar mulai tanggal 30 November (waktu setempat) hingga 12 Desember di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Foto di atas memperlihatkan upacara pembukaan COP28 yang diadakan pada tanggal 30 November (waktu setempat) di Dubai. (Yonhap News)




Penulis: Lee Kyoung Mi

Pemerintah Korea memutuskan untuk berpartisipasi dalam lima inisiatif internasional yang dipimpin oleh UAE sebagai negara ketua pada Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) tentang Perubahan Iklim ke-28 (COP28) yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE).

Menurut Kementerian Lingkungan pada tanggal 1 Desember, Korea akan berpartisipasi dalam lima inisiatif untuk menanggapi perubahan iklim, seperti energi, sistem sertifikasi hidrogen, pertanian, kesehatan, dan kerja sama multi-level.

UAE yang merupakan negara ketua COP28, menekankan netralitas karbon untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris, yaitu menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk berupaya membatasi peningkatan suhu rata-rata global hingga kurang dari 1,5 derajat Celsius dibandingkan dengan tingkat pra-industri.

Sejalan dengan itu, Korea juga membentuk Aliansi Bebas Karbon (CFA) dan mengusulkan kepada masyarakat internasional agar secara aktif memanfaatkan berbagai sumber energi bebas karbon. Kerja sama dengan berbagai negara diharapkan dapat lebih diperkuat dengan ikut serta dalam ikrar energi terbarukan dan efisiensi energi serta deklarasi pengakuan sistem sertifikasi hidrogen.

Selain itu, Korea berencana untuk berpartisipasi dalam inisiatif di sektor kesehatan dan pangan untuk menekankan keseriusan krisis berlapis yang disebabkan oleh perubahan iklim dan berpartisipasi aktif dalam mengembangkan langkah-langkah respons yang lebih efektif.

Korea juga berpartisipasi dalam inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama multi-level antara pemerintah pusat dan daerah dengan menyadari bahwa kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah merupakan hal yang penting dan efektif dalam menanggapi perubahan iklim.

Kelima inisiatif internasional tersebut merupakan rencana serta deklarasi sukarela dan tidak mengikat yang dipimpin oleh UAE. Itu diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan Perjanjian Paris dengan menyatukan komitmen aksi iklim tidak hanya dari para pihak dalam Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, tetapi juga dari berbagai pemangku kepentingan.

Sementara itu, Korea juga akan berpartisipasi sebagai anggota pendiri klub iklim yang secara resmi mengumumkan peluncurannya dari COP28 pada tanggal 1 Desember (waktu setempat).

Klub Iklim adalah badan konsultatif untuk mempercepat implementasi efektif Perjanjian Paris dan pencapaian netralitas karbon global. Klub tersebut diusulkan oleh Jerman pada kesempatan KTT G7 pada Januari 2022.

Sebanyak 36 negara berpartisipasi, termasuk Korea, Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Indonesia, Kazakhstan, dan Kenya. Korea secara resmi menyatakan niatnya untuk berpartisipasi pada KTT G7 pada bulan Mei tahun ini.


km137426@korea.kr

konten yang terkait