Oleh Park Hye Ri

Tiga veteran Eropa yang membantu militer Korea Selatan selama Perang Korea (1950-1953) di bawah Komando PBB, akan dimakamkan di tanah Korea.

Kementerian Patriot dan Urusan Veteran pada 4 November mengatakan bahwa mereka akan menerima jenazah ketiga veteran tersebut di Korsel dan mengadakan upacara berdasalkan negara asal mereka pada 7 November di Bandara Internasional Incheon. Hal itu untuk memperingati jasa ketiga veteran yang telah melindungi Korsel pada saat perang Korea.

Robert Picquenard dari Prancis adalah tentara termuda Prancis dengan usia 18 tahun yang mengambil bagian dalam Perang Korea. Ia berada dalam pertempuran Arrowhead Ridge dan Junggasan dari September hingga Oktober tahun 1952.

Setelah kembali ke Prancis, ia mengungkapkan keinginannya untuk dimakamkan di Pemakaman Peringatan PBB di Korea yang terletak di Busan.

Dua veteran lainnya adalah Mathias Hubertus Hoogenboom dan Eduard Julius Engberink, keduanya dari Belanda.

Hoogenboom mulai bertugas dalam perang dari bulan Mei pada tahun 1952 dan ditugaskan ke pos keamanan di kamp penjara di Pulau Geojedo selama satu tahun. Kementerian Patriot dan Urusan Veteran mengutip pernyataan Hoogenboom saat ia masih hidup. "Setelah melihat bagaimana perang menimbulkan rasa sakit pada orang-orang dan mempengaruhi negara, saya melakukan semua yang saya bisa untuk membantu Korea Selatan membangun kembali negaranya," ungkapnya.

Engribenk berpartisipasi selama dua kali mulai Februari 1952 hingga November 1954 dalam esimen Van Heutsz Belanda. Ia mengatakan bahwa ia sangat bangga karena ia bisa berpartisipasi pada Perang Korea. Engberink memimpin seksi peluncuran mortir di Pulau Geoje dan mengungkapkan keinginannya untuk dimakamkan di Busan bersama rekan-rekannya.

Jenazah ketiga veteran tersebut akan tiba di bandara Incheon pada 7 November. Setelah upacara di bandara pada hari yang sama, jenazah mereka akan disimpan sementara di Pemakaman Nasional Seoul sebelum dipindahkan pada 10 November ke pemakaman PBB di Busan.

Selain itu, jenazah veteran Inggris James Grundy, yang saat ini disimpan di Pemakaman Nasional Daejeon, juga akan dimakamkan di Busan bersama tiga jenazah veteran lainnya. Sebagai anggota unit pemulihan tubuh pasukan Inggris dari Mei 1951 hingga Juni 1953, ia membantu memindahkan lebih dari 90 mayat tentara yang gugur ke Busan. Diundang oleh kementerian untuk mengunjungi Korsel pada tahun 1988, Grundy mengunjungi Busan setiap tahun selama tiga dekade berikutnya untuk mengenang rekan-rekan prajuritnya.

Upacara pemakaman untuk veteran Inggris dan Belanda tersebut dijadwalkan pada 11 November. Pemakaman veteran Prancis dijadwalkan pada hari berikutnya.

Menteri Patriot dan Urusan Veteran Park Minshik mengatakan, "Kembalinya jenazah veteran perang adalah hadiah atas pengorbanan dan kontribusi para pahlawan yang mempertaruhkan hidup mereka untuk melindungi Korea Selatan selama masa paling cerah dalam hidup mereka. Kami akan melakukan semua yang kami bisa agar para veteran ini dapat beristirahat selamanya di samping rekan-rekan tentara mereka."

Selain itu, Kementerian Patriot dan Urusan Veteran sejak tahun 2015 telah melakukan proyek pemakaman anumerta di pemakaman Busan sesuai dengan keinginan para veteran Komando PBB atau keluarganya. Selama tujuh tahun terakhir, 14 jenazah telah dimakamkan di pemakaman tersebut.

hrhr@korea.kr