Tim peneliti Korea yang dipimpin oleh Han Seungju berhasil mengembangkan teknologi yang mampu memproduksi hidrogen toska dengan menggunakan katalis logam cair yang ditambah dengan selenium. (KRICT)
Penulis: Koh Hyunjeong
Tim peneliti Korea berhasil mengembangkan teknologi yang mampu memproduksi hidrogen toska dengan menggunakan katalis logam cair yang ditambah dengan selenium.
Katalis logam nikel dan bismut (NiBi) ditambah dengan selenium (Se) menjadi katalis logam cair NiBiSe, sedangkan katalis logam tembaga dan bismut (CuBi) ditambah dengan selenium menjadi katalis logam cair CuBiSe.
Institut Penelitian Teknologi Kimia Korea (KRICT) mengungkapkan pada tanggal 9 Februari 2025 bahwa tim peneliti yang dipimpin oleh Han Seungju berhasil membuktikan bahwa penggunaan katalis logam dalam bentuk cair memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding bentuk padat pada proses produksi hidrogen toska.
Hidrogen toska adalah hidrogen yang diproduksi dengan menggunakan pirolisis metana (CH4). Hidrogen toska dianggap sebagai hidrogen ramah lingkungan karena tidak menghasilkan karbon dioksida dalam proses produksinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio perubahan metana ke hidrogen dengan NiBiSe meningkat 36,3% dibanding NiBi, sedangkan untuk CuBiSe meningkat sebesar 20,5% dibanding CuBi.
Hasil penelitian ini berhasil menunjukkan potensi komersialisasi hidrogen toska dapat dimulai tak lama lagi.
Tim peneliti mengungkapkan, "(Melalui hasil penelitian ini), kami berhasil mengatasi batasan dalam teknologi produksi hidrogen toska sebelumnya. Kami berharap (penelitian ini) dapat memberikan kontribusi penting untuk mewujudkan netralitas karbon."
Tim peneliti berencana untuk meningkatkan efektivitas produksi hidrogen tersebut melalui penelitian lanjutan dan berusaha agar hasil penelitian tersebut bisa diterapkan untuk keperluan komersial setelah tahun 2030.
hjkoh@korea.kr