Sci/Tekno

2025.01.23

Data observasi kelautan Korea resmi masuk ke dalam daftar data kelautan internasional milik PBB. Foto di atas menunjukkan panorama Stasiun Penelitian Kelautan Socheongcho yang terletak di tengah Laut Kuning. (Badan Hidrografi dan Oseanografi Korea)

Data observasi kelautan Korea resmi masuk ke dalam daftar data kelautan internasional milik PBB. Foto di atas menunjukkan panorama Stasiun Penelitian Kelautan Socheongcho yang terletak di tengah Laut Kuning. (Badan Hidrografi dan Oseanografi Korea)



Penulis: Margareth Theresia

Data observasi kelautan Korea resmi masuk ke dalam daftar data kelautan internasional milik PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).

Badan Hidrografi dan Oseanografi Korea mengungkapkan pada tanggal 23 Januari 2025 bahwa data kelautan dan cuaca yang diambil dari observasi Stasiun Penelitian Kelautan Ieodo dan Socheongcho telah masuk ke dalam data OceanSITES dan SEANOE.

OceanSITES adalah sebuah jaringan global yang mengumpulkan data-data observasi kelautan dunia, sedangkan SEANOE adalah layanan publikasi data terbuka terkait ilmu kelautan.

Melalui kesempatan ini, Korea membagikan data observasi kelautan dari tahun 2018 ke tahun 2023 kepada peneliti internasional. Hal ini dinilai mampu meningkatkan status Korea di kancah internasional.

Stasiun Penelitian Kelautan Ieodo dibangun pada tahun 2003 di lepas pantai tenggara Pulau Jeju. Stasiun ini berfungsi untuk mengobservasi keadaan kelautan sekitarnya, seperti angin topan, keadaan perairan hilir Sungai Yangtze, dan tumbuhan di dalam laut. Selain itu, stasiun ini juga menjadi pangkalan terdepan dalam penelitian terkait perubahan iklim.

Stasiun Penelitian Kelautan Socheongcho didirikan di tengah Laut Kuning pada tahun 2014. Letak stasiun ini memungkinkan para peneliti untuk mendeteksi kadar kandungan polutan udara Asia Timur Laut karena letaknya yang tidak terpengaruh dengan keadaan di darat.

Kedua stasiun penelitian kelautan tersebut dapat mengobservasi keadaaan kelautan dan polusi laut di sekitar Korea dalam waktu nyata. Selain itu keduanya juga berfungsi untuk mendeteksi perubahan iklim, mengamati angin topan, serta menganalisis keadaan laut dan polusi.

Data-data yang diobservasi pada tahun 2023 lalu telah melalui proses pengecekan kualitas secara sistematis berdasarkan standar internasional yang diminta oleh OceanSITES. Selain itu, data-data tahun 2018-2022 juga dipublikasikan kepada para peneliti internasional.

Melalui laman SEANOE, data-data observasi tersebut mendapatkan DOI (pengenal objek digital) agar hak cipta data-data tersebut dapat dilindungi serta mendapatkan kepercayaan dari peneliti dunia.


margareth@korea.kr

konten yang terkait