Penulis: Lee Jihae

Skala investasi penelitian dan pengembangan (R&D) di Korea pada tahun 2023 mencapai angka 119 triliun won. Hal ini membuat Korea menempati peringkat kedua di dunia untuk rasio investasi R&D dengan PDB (produk domestik bruto).

Hal tersebut diungkapkan di dalam hasil survei R&D tahun 2023 yang dirilis pada tanggal 27 Desember 2024 oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi.

Menurut hasil survei tersebut, biaya R&D Korea secara keseluruhan pada tahun 2023 meningkat sebesar 6,4 triliun won (5,7%) dibanding tahun sebelumnya (YoY). Angka yang mencapai 4,96% dibanding PDB tersebut berhasil menempatkan Korea di posisi kedua di belakang Israel.

Dari sisi pendanaan, pemerintah dan BUMN mengucurkan dana sebesar 28,1 triliun won (23,6%), sedangkan pihak swasta dan asing mengucurkan 90,9 triliun won. Pendanaan pemerintah meningkat sedikit sebesar 0,2% poin YoY.

Dari segi pelaksana, biaya R&D dikeluarkan terbanyak oleh pihak perusahaan dengan 94,2 triliun won (79,2%), lembaga penelitian publik sebesar 13,8 triliun won (11,7%), dan universitas sebesar 10,8 triliun won (9,1%).

Dari sisi tahap penelitian, 17,7 triliun (14,9%) dihabiskan untuk penelitian dasar, 23,4 triliun won (19,7%) untuk penelitian terapan, serta 77,8 triliun won (65,4%) untuk penelitian pengembangan.

Jumlah peneliti di Korea meningkat 2.036 orang (0,3%) YoY sehingga mencapai total 603.566 orang. Apabila asisten peneliti ditambahkan ke dalam angka tersebut, maka tenaga kerja dalam bidang R&D meningkat sebesar 14.200 orang (1,7%) sehingga mencapai 827.963 orang. Jumlah peneliti wanita mencapai 143.127 orang pada tahun 2023.


jihlee08@korea.kr