Penulis Inggris Daniel Tudor terlihat sedang berpose dengan latar belakang Istana Gyeongbokgung setelah menyelesaikan wawancara dengan Korea.net pada tanggal 13 November 2024. (Lee Jun Young)
Penulis: Xu Aiying
Novel panjang The Last Prince yang ditulis oleh penulis Inggris Daniel Tudor membuat pembaca membaca kisah Pangeran Kekaisaran Ui Yi Kang (1877-1955) dan tokoh pejuang kemerdekaan wanita Kim Ran-sa (1872-1919) dalam sejarah dengan sebuah interpretasi baru.
Dalam wawancara dengan Korea.net pada tanggal 13 November 2024, Tudor mengatakan, "Saya berharap para pembaca mempunyai rasa ingin tahu terhadap orang bersejarah seperti Yi dan Kim."
Ia menambahkan, "Saya menulis buku ini dengan harapan bahwa lebih banyak orang mengingat tokoh-tokoh bersejarah yang sudah terlupakan dan memberikan cahaya kepada tokoh-tokoh tersebut."
Tudor merupakan penulis, mantan wartawan, dan pengusaha. Ia bergerak di berbagai bidang. Selama ini, ia menulis tulisan dengan berbagai topik seperti politik, masyarakat Korea. Pada tahun 2017 ia menjabat sebagai penasihat Kantor Sekretaris Pers Luar Negeri di Cheong Wa Dae.
Bahkan orang Korea kurang mengenal Yi dan Kim. Kenapa dia memperhatikan mereka?
Ide buku The Last Prince dimulai dari 12 tahun yang lalu. Ketika Tudor bekerja sebagai koresponden dari The Economist pada tahun 2012 di Korea, ia bertemu dengan Yi Seok yang merupakan anak laki-laki Yi Kang. Saat itu, ia mulai ingin menulis buku terhadap kehidupan Yi Kang yang memiliki banyak kesulitan.
Ia menunda menulis buku karena kesibukannya sehari-hari. Akan tetapi, ketika ia tidak bisa keluar rumah karena Pandemi Covid-19 pada tahun 2019, ia berkonsentrasi untuk menulis dengan sungguh-sungguh. Selama lima tahun, ia melakukan perjalanan baik ke Korea maupun ke luar Korea, meneliti banyak data, dan melakukan wawancara. Ia terus mengumpulkan informasi sambil menulis buku.
Ada pendapat yang mengatakan, "Menulis buku yang meliputi sejarah Korea dari sudut pandang orang asing adalah hal yang tidak lumrah."
Tudor menjawab, "Jika saya orang Korea, saya mungkin tidak akan tertarik dengan sejarah seperti ini. Justru karena ini adalah sejarah Korea yang dilihat bukan dari sudut pandang orang Korea dan karena saya mempunyai latar belakang sebagai wartawan asing yang memiliki rasa ingin tahu, maka saya bisa menuliskannya dengan lebih menarik."
Penulis Inggris Daniel Tudor terlihat sedang membaca buku berjudul The Last Prince yang ditulisnya. (Daniel Tudor)