Tokoh

2024.01.18

2Atlet remaja asal Kolombia, Tomas Palmezano (kiri) dan Isabela Caicedo (kanan) berfoto bersama maskot Gangwon 2024 pada tanggal 16 Januari di Gangneung-Wonju National University, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon. (Charles Audouin)

Atlet remaja asal Kolombia, Tomas Palmezano (kiri) dan Isabela Caicedo (kanan) berfoto bersama maskot Gangwon 2024 pada tanggal 16 Januari di Gangneung-Wonju National University, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon. (Charles Audouin)



Penulis: Kim Hyelin dan Charles Audouin

Olimpiade Remaja Musim Dingin Gangwon 2024 akan dimulai sehari lagi. Pertandingan-pertandingan dalam Gangwon 2024 tentu akan diselenggarakan di atas salju dan es karena olimpiade ini merupakan olimpiade musim dingin.

Secara umum, para atlet yang hadir pada olimpiade kali ini merupakan para atlet yang berasal dari negara-negara empat musim, tetapi ada pula atlet-atlet yang berasal dari negara yang tidak memiliki salju. Mereka adalah atlet-atlet yang berada di bawah New Horizon's Academy.

New Horizon's Academy merupakan sebuah program yang terbentuk melalui kerja sama Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata bersama Pemerintah Provinsi Gangwon dan Yayasan Peringatan PyeongChang 2018.

Program tersebut dibuat untuk mengundang dan melatih para remaja dari negara-negara yang tidak memiliki olahraga musim dingin untuk bisa berpartisipasi pada Gangwon 2024. Program pelatihan ini telah dilaksanakan pada tahun 2022 dan 2023 di Pyeongchang dan Gangneung sebanyak tiga kali.

Para peserta program tersebut telah mencoba berbagai cabang olahraga musim dingin pada pelatihan yang diselenggarakan pada bulan Juni 2022. Selain itu, pelatihan intensif juga telah digelar untuk beberapa cabor pada bulan Desember 2022 dan Juli 2023.

Para peserta program juga mendengarkan seminar dari mentor-mentor yang merupakan mantan atlet olimpiade. Selain itu, mereka juga mengikuti berbagai aktivitas budaya Korea, seperti taekwondo atau kelas tari K-pop.

Para peserta akademi terbaik kemudian dipilih untuk mengikuti kompetisi internasional olahraga musim dingin bagi remaja selama dua tahun yang digelar di Korea, Norwegia, Amerika Serikat, dan Norwegia. Pengalaman yang mereka dapat lalu digunakan untuk mempersiapkan diri mereka untuk mengikuti Gangwon 2024.

Korea.net mengunjungi kampung atlet yang teletak di Gangneung-Wonju National University pada tanggal 15-16 Januari. Di sana, kami bertemu dengan atlet-atlet timnas Kolombia, Tunisia, dan Thailand. Mereka membagikan kisah mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi Gangwon 2024. Berikut ini merupakan petikan wawancara tersebut.

Atlet timnas Thailand, Agnese Campeol (kanan) membagikan kisahnya pada tanggal 15 Januari di Gangneung-Wonju National University, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon. (Kim Hyelin)

Atlet timnas Thailand, Agnese Campeol (kanan) membagikan kisahnya pada tanggal 15 Januari di Gangneung-Wonju National University, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon. (Kim Hyelin)



- Mengapa Anda berpartisipasi dalam New Horizon's Academy?

Sophie Ghorbal (Tunisia): Saya memang menyukai olahraga dan senang mendapatkan pengalaman baru. Oleh karena itu, kesempatan berpartisipasi dalam Gangwon 2024 sangat menarik bagi saya.

Isabela Caicedo (Kolombia): Sebastian Uprimny memperkenalkan program ini kepada saya. Ia adalah atlet Kolombia yang berpartisipasi pada Olimpiade PyeongChang 2018. Setelah saya mencoba olahraga seluncur es lintasan pendek, saya mengetahui bahwa Korea adalah negara yang kuat dalam olahraga seluncur es lintasan pendek. Oleh karena ini, program ini sangat bermanfaat bagi saya.


- Apa yang paling Anda sukai selama mengikuti program?


Kitthamet Palakai (Thailand): Saya senang karena bisa berbagi pengalaman dan bertukar dengan para remaja yang berasal dari berbagai negara. Saya merasa ini program ini menjadi pengalaman yang berharga karena saya bisa bertemu dengan atlet-atlet dari beberapa negara yang tidak mudah ditemui, seperti Slowakia, Tiongkok, Sudan, Tunisia, Denmark, Prancis, Rumania, dan Jamaika.

Isabela Caicedo (Kolombia): Tujuan saya adalah mengasah teknik saya dan saya senang karena ternyata saya bisa melakukannya. Para pelatih Korea yang berada di dalam program ini merupakan atlet-atlet olimpiade. Mereka memberikan pelatihan dengan tulus dan bermanfaat. Berkat mereka, saya banyak belajar untuk bisa berpartisipasi di Gangwon 2024.


- Apa target Anda di Gangwon 2024?

Ponchanan Pongsak (Thailand): Tentu saja saya ingin mendapatkan medali, tetapi tujuan saya adalah mencapai babak final tanpa melakukan kesalahan.

Tomas Palmezano (Kolombia): Langkah saya hingga bisa tiba di sini merupakan sebuah tantangan sekaligus hasil yang luar biasa. Periode latihan yang saya lalu cukup singkat sehingga saya ingin menyelesaikan kompetisi tanpa melakukan kesalahan. Menurut saya hal tersebut sudah cukup menjadi pengalaman yang berharga.


- Bagian mana yang harus diperhatikan oleh penonton saat menonton pertandingan cabang olahraga Anda?

Agnese Campeol (Thailand): Bobsleigh merupakan sebuah olahraga seperti Ferrari yang berlari di atas es. Anda bisa menikmati pertandingan bobsleigh apabila fokus pada kecepatan.

Isabela Caicedo (Kolombia): Untuk seluncur cepat, Anda harus memperhatikan kontrol para atlet. Para alet bekerja keras untuk mengontrol kecepatan dan arah di atas es dengan menggunakan kekuatan mereka sehingga olahraga ini terlihat halus dan mudah padahal sulit.

Beya Mokrani (Tunisia): Momen di saat pertandingan bobsleigh dimulai adalah momen yang paling penting. Anda harus memerhatikan bagaimana atlet bisa membawa bobsleigh mereka seberat 200 kg untuk mencapai kecepatan yang tinggi.


- Apa rencana Anda setelah Gangwon 2024 berakhir?

Isabela Caicedo (Kolombia): Tujuan jangka pendek saya adalah mampu bertanding di Olimpiade Musim Dingin Milano Cortina 2026 melalui cabang olahraga seluncur es. Tujuan jangka panjang saya adalah menjadi juara olimpiade pada seluncur es lintasan pendek dan panjang.

Sophie Ghorbal (Tunisia): Kami menemukan semangat kami dalam bobsleigh walaupun kami memulainya melalui aktivitas uji coba saja. Karena kami mendapatkan perhatian sebagai atlet timnas olimpiade remaja musim dingin pertama dari Tunisia, kami berharap kami bisa mendapatkan sponsor dan pelatih tetap ke depannya.


- Apa pesan yang ingin Anda sampaikan kepada para remaja yang menikmati Gangwon 2024?


Sophie Ghorbal (Tunisia): Saya tidak akan percaya apabila dua tahun lalu ada yang berbicara kepada saya bahwa saya akan bertanding dalam olimpiade remaja musim dingin. Saya bisa mendapatkan kebahagiaan, memori, dan persahabatan melalui program Yayasan Peringatan PyeongChang 2018. Saya ingin merekomendasikan program ini kepada para remaja yang tertarik pada olahraga musim dingin.

Isabela Caicedo (Kolombia): Saya ingin menyampaikan kepada para rekan-rekan remaja saya bahwa jangan pernah percaya jika ada yang berkata, "Kamu tidak akan bisa melakukannya." Tidak ada yang pasti. Masa depan kita masih berupa kertas putih dan kita yang bertanggung jawab untuk mengisinya dengan pensil kita. Saya ingin agar Anda semua bisa menulis kisah Anda sendiri dengan kekuatan Anda sendiri.


Beya Mokrani (kiri), Sophie Ghorbal (tengah), dan Jonathan Lourimi (kanan) dari timnas Tunisia berfoto bersama pada tanggal 16 Januari di depan kampung atlet yang terletak di Gangneung-Wonju National University, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon. (Charles Audouin) caudouin@korea.kr

Beya Mokrani (kiri), Sophie Ghorbal (tengah), dan Jonathan Lourimi (kanan) dari timnas Tunisia berfoto bersama pada tanggal 16 Januari di depan kampung atlet yang terletak di Gangneung-Wonju National University, Kota Gangneung, Provinsi Gangwon. (Charles Audouin)


kimhyelin211@korea.kr

konten yang terkait