Sebagai bagian dari perayaan Hari Hansik, para penata taman pada tanggal 6 April memangkas rumput perak (Miscanthus sinensis) yang menutupi Makam Geonwonneung, makam pendiri Dinasti Joseon, Yi Seong-gye (Raja Taejo), di antara Donggureung (Timur Sembilan Makam Kerajaan) di Guri, Provinsi Gyeonggi. Hansik merupakan salah satu hari khusus dalam penandaan 24 siklus matahari tradisional Korea dalam satu tahun lunar. Hari tersebut datang 105 hari setelah titik balik matahari musim dingin. Hansik disebut juga sebagai Hari Makanan Dingin karena pada zaman dahulu, masyarakat tidak menggunakan api sebagai pencahayaan maupun alat untuk memasak makanan pada Hari Hansik. Hari Hansik adalah salah satu dari empat hari perayaan tradisional Korea bersama dengan Seollal (Tahun Baru Lunar), Dano (hari kelima dalam bulan kelima), dan Chuseok (perayaan festival panen Korea). Kebiasaan makan makanan dingin pada Hari Hansik tetap ada hingga hari ini. Tidak seperti makam kerajaan lainnya dari era Joseon yang dipangkas tujuh kali setahun, rumput di Geonwonneung hanya dipotong setahun sekali di Hari Hansik. (Yonhap News)