Penulis: Wartawan Kehormatan Wiji Astuti dari Indonesia

Musim panas identik dengan pelarian sejenak dari hiruk pikuk kota. Bagi pecinta alam dan budaya Korea di Indonesia, ada pengalaman unik di tengah hijaunya kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Di sana terdapat sebuah destinasi bernuansa Korea yang memadukan wisata alam dan edukasi, yaitu Sentul Eco Edu Tourism Forest.

Sentul Eco Edu Tourism Forest merupakan hasil nyata dari kerja sama bilateral antara Korea dan Indonesia dalam bidang kehutanan dan lingkungan. Selain menawarkan keteduhan hutan dan udara segar, kawasan ini juga menjadi jembatan budaya yang memperkenalkan nuansa 'musim panas ala hutan Korea' dalam balutan lanskap tropis Indonesia.

Panorama kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest. (Wiji Astuti)

Sentul Eco Edu Tourism Forest diresmikan pada tahun 2013 dan memiliki luas area kurang lebih 9.257 hektar. Kawasn ini didominasi hutan pinus yang dirancang untuk kegiatan edukasi ekologi, perkemahan, penelitian, outbound, dan acara komunitas.

Mengadaptasi model hutan di Korea, Sentul Eco Edu Tourism Forest dirancang dengan pendekatan bahwa hutan tidak hanya sekadar hutan, tetapi juga berfungsi sebagai tempat untuk edukasi, rekreasi, dan bersantai.

Meskipun pepohonan yang ada merupakan pepohonan tropis yang menyesuaikan dengan iklim di Indonesia, tata letak dan program Sentul Eco Edu Tourism Forest terinspirasi oleh Forest Healing Center di Korea. Beberapa area juga menerapkan desain jalur hutan tradisional Korea.

Panorama jembatan gantung di kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest. (Korea Indonesia Forest Center)

Keunikan kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest adalah adanya sungai dengan bebatuan yang harus diseberangi dengan jembatan gantung untuk memasuki area hutan. Jembatan penyebrangan di Sentul Eco Edu Tourism Forest adalah sebuah jembatan gantung yang menghubungkan dua sisi kawasan hutan yang dipisahkan oleh sungai.

Jembatan gantung tersebut dibangun oleh Korea melalui Korea Indonesia Forest Center (KIFC) dengan desain bernuansa Korea sebagai bagian dari hibah untuk pengembangan lokasi itu.

Prasasti peresmian jembatan gantung di kawasan Sentul Eco Edu Tourism Forest. (Wiji Astuti)

Melalui wawancara secara daring, perwakilan KIFC, Syifa Alfiati, mengungkapkan, "KIFC berperan dalam pengelolaan hutan Sentul Eco Edu Tourism Forest mulai dari desain dasar hutan, reboisasi, dan pengembangan edukasi pendidikan kehutanan hingga pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas lokal."

Syifa juga menjelaskan bahwa Sentul Eco Edu Tourism Forest merupakan proyek kerja sama dengan ahli dari Korea agar bisa mengembangkan hutan tersebut menjadi ruang pengelolaan hutan berkelanjutan sekaligus menyediakan lingkungan belajar di mana masyarakat dapat mengeksplorasi hutan secara langsung.

Panorama pohon-pohon rindang yang terdapat di Sentul Eco Edu Tourism Forest. (Wiji Astuti)

Sentul Eco Edu Tourism Forest berfungsi sebagai platform untuk 'diplomasi hutan' untuk meningkatkan pemahaman berama masyarakat Korea dan Indonesia dalam bidang kehutanan. Dengan menawarkan kesempatan bagi kaum muda, pelajar, dan keluarga untuk merasakan langsung budaya hutan khas Korea dan konservasi lingkungan, hutan ini diharapkan dapat memperkuat fondasi kerja sama berkelanjutan antara kedua negara.

Syifa menyampaikan, "Hutan adalah contoh nyata bagaimana Korea dan Indonesia bekerja sama membangun hutan dan berbagi nilai-nilai koeksistensi dan restorasi. Hutan juga menawarkan kesempatan bagi orang-orang yang lelah dengan kehidupan perkotaan untuk beristirahat sejenak, terhubung kembali dengan alam, dan merenungkan diri."

Area hanbok di Sentul Eco Edu Tourism Forest. (Wiji Astuti)

Dengan suasana asri khas pegunungan dan sentuhan budaya Korea yang autentik, Sentul Eco Edu Tourism Forest menjadi pilihan tepat untuk mengisi liburan dengan pengalaman merasakan musim panas ala hutan Korea. Pada area pusat informasi, terdapat pula area untuk mencoba hanbok.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.