Penulis: Wartawan Kehormatan Diana Silaswara dari Indonesia
Foto: Diana Silaswara

"Sudah habis terjual," ungkap staf toko buku saat penulis mencari novel karya Han Kang. Setelah Han Kang diumumkan sebagai peraih Nobel Sastra pada bulan Oktober 2024, karya-karyanya diburu oleh para penikmat karya sastra di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Nama Han Kang mulai dikenal dunia setelah ia mendapatkan The International Booker Prize pada tahun 2016 untuk novel The Vegetarian. Novel tersebut tentunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat Indonesia terhadap novel Korea terus berkembang. Fenomena ini tidak kalah besarnya dengan keberhasilan K-pop dan K-drama. Hal ini terlihat jelas karena terdapat sederet novel-novel Korea di rak toko buku yang penulis kunjungi saat itu.

Penulis akhirnya berbincang-bincang dengan Shander, staf toko buku tersebut. Ia mengatakan bahwa minat masyarakat terhadap novel Korea terus meningkat dari tahun ke tahun. Bukan hanya karya Han Kang saja yang laris terjual, tetapi karya penulis Korea lainnya yang juga banyak diminati para pembaca di Indonesia.

Beberapa jilid novel Korea yang dipajang di sebuah toko buku di Indonesia.

Beberapa buku yang penulis lihat di rak buku di antaranya adalah Welcome To The Hyunam-dong Bookshop karya Hwang Bo-reum, Book's Kitchen karya Kim Jee-hye, Jane's Magical Salon karya Seunghee Park, dan Tube karya Sohn Won-pyung.

Di antara buku tersebut, salah satu yang sudah penulis miliki dan menjadi salah satu buku favorit penulis adalah buku Welcome To The Hyunam-dong Bookshop.

Buku ini menceritakan tentang sebuah toko buku Hyunam-dong yang didirikan oleh tokoh bernama Yeong-ju. Lewat buku ini penulis menerima banyak pesan moral dari kisah orang-orang yang ada di dalamnya. Tidak hanya menghangatkan hati, buku ini juga dapat membuat penulis lebih memaknai arti hidup dan kebahagiaan dari berbagai perspektif.

Novel Korea favorit penulis adalah Welcome To The Hyunam-dong Bookshop.

Novel Korea memang kerap menawarkan kisah-kisah yang istimewa. Gaya penulisan yang mendalam dan penuh makna seringkali membuat pembaca merasa terhubung secara emosional dengan karakter-karakternya. Menurut penulis, inilah yang membuat novel Korea sangat mudah diterima di Indonesia.

Shander mengatakan bahwa terdapat beberapa novel Korea yang popular dan terus dicari, seperti The Vegetarian karya Han Kang, Almond karya Sohn Won-pyung, I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki karya Baek Se Hee, dan Kim Ji-yeong, Born 1982 karya Cho Nam Joo. Buku-buku ini sudah lama terjual habis dan masih menanti untuk dicetak ulang.

Namun, novel terjemahan baru pun terus dirilis. "Ini novel Korea terbitan baru Gramedia Pustaka Utama, judulnya Rumah Kaca Di Ujung Bumi karya Kim Choyeop," ujar Shander.

Shander menunjukkan novel Korea yang populer, Welcome To The Hyunam-dong Bookstore dan novel terbitan baru, Rumah Kaca Di Ujung Bumi.

Buku dengan sampul ilustrasi yang menggambarkan sebuah rumah kaca di atas bukit cukup menarik perhatian penulis. Sekilas membaca sinopsisnya, penulis menyadari bahwa novel tersebut bergenre fiksi sains Korea. Sangat menarik bagi penulis yang memang belum pernah membaca novel Korea dengan genre tersebut. Menurut penulis, hadirnya novel Korea tentunya menjadi peluang memperkenalkan genre sastra yang belum terlalu populer di Indonesia.

Di Februari 2025 nanti, dikabarkan juga akan tayang sebuah drama yang dibintangi Park Jungmin dan Jisoo BLACKPINK dengan judul Newtopia yang kisahnya diangkat dari sebuah novel karya Han Sang-woon yang berjudul Influenza.

Influenza merupakan novel bergenre cerita seru dan akhir zaman. Bukan hal yang tidak mungkin bila drama ini akan populer di Indonesia, novelnya pun akan bisa hadir di Indonesia di tahun 2025 mendatang.

Terlihat beberapa orang pengunjung membaca dan melihat-lihat novel Korea yang tersedia di toko buku.

Selama berada di toko buku, tidak jarang penulis melihat beberapa orang yang khusus datang mencari dan melihat-lihat novel Korea yang terpajang di rak khusus buku karya penulis luar negeri. Penulis juga menyadari bahwa semakin banyak penerbit-penerbit Indonesia yang aktif memproduksi buku terjemahan novel Korea.

Hal ini memperkuat bukti bahwa adanya peningkatan minat terhadap novel Korea di Indonesia dan ini adalah fenomena budaya yang mencerminkan semakin terbukanya masyarakat Indonesia terhadap keberagaman sastra dunia.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.