Wartawan Kehormatan

2023.02.01

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Binar Candra Auni dari Indonesia



Acara Indonesia-Korea Morning Talk (Tangkapan Layar dari Acara)

Acara Indonesia-Korea Morning Talk diselenggarakan untuk memperingati 50 tahun hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Korea. (Tangkapan layar dari Zoom)


Pada Kamis, 26 Januari 2023, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia didukung oleh Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan menyelenggarakan acara bertajuk “Indonesia-Korea Morning Talk: Celebrating 50 Years of Friendship”. Acara yang berlangsung di Ruang Nusantara Kantor Kementerian Luar Negeri ini dibuka oleh pidato pembuka Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani; sambutan Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto; dan sambutan dari Duta Besar Korea Selatan untuk RI, Lee Sang Deok. Ketiganya menekankan pentingnya hubungan Indonesia dan Korea. Selain itu, melalui video, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi; dan Menteri Luar Negeri Republik Korea, Park Jin, juga menyampaikan harapan mereka terhadap kerja sama Indonesia dan Korea yang menjadi makin erat di masa depan.


Poster Acara Indonesia-Korea Morning Talk (Kementerian Luar Negeri RI)

Poster Acara Indonesia-Korea Morning Talk. (Kementerian Luar Negeri RI)


Acara dilanjutkan dengan diskusi dengan para panelis. Diskusi dibagi menjadi dua sesi dengan masing-masing sesi diikuti dengan sesi tanya jawab. Kedua sesi diskusi dimoderatori oleh Purnowidodo, konselor dari Kemenlu RI. Pada sesi pertama, panelis yang hadir adalah Asisten Deputi untuk Strategi dan Percepatan Kebijakan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Ferry Akbar Pasaribu; Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, Riono Suprapto; dan Deputi Direktur Divisi Implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea, Oh Hyun. Ketiganya membahas kerja sama ekonomi Indonesia-Korea serta prospeknya di masa depan.


Tangkapan Layar dari Diskusi Sesi Pertama Indonesia-Korea Morning Talk (Kementerian Luar Negeri RI)

Tangkapan layar dari Diskusi Sesi Pertama Indonesia-Korea Morning Talk. (Kementerian Luar Negeri RI)


Melalui diskusi sesi pertama, para panelis menyampaikan bahwa jumlah kerja sama Indonesia dan Korea akan meningkat di masa depan. Menurut catatan Kementerian Perdagangan, kerja sama itu akan menguntungkan berbagai pihak di banyak sektor, terutama sektor otomotif, kimia tekstil, dan infrastruktur. Riono pun menambahkan bahwa terdapat lebih dari seratus proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terbuka untuk para investor. Pihaknya mengundang para investor, termasuk investor dari Korea untuk ikut membangun IKN bersama Indonesia. Ketiga panelis juga sepakat bahwa di masa depan, Indonesia dan Korea akan mengimplementasikan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang mulai berlaku 1 Januari 2023 lalu.

Diskusi sesi kedua merupakan diskusi mengenai kerja sama bidang budaya yang juga dihadiri oleh tiga panelis. Panelis sesi kedua terdiri dari Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Martini; Direktur Korea Creative Content Agency (KOCCA) Indonesia, Kim Young Soo; dan Kaprodi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Gadjah Mada (UGM), Suray Agung Nugroho.

Tangkapan Layar dari Diskusi Sesi Kedua Indonesia-Korea Morning Talk. (Kementerian Luar Negeri RI)

Tangkapan layar dari Diskusi Sesi Kedua Indonesia-Korea Morning Talk. (Kementerian Luar Negeri RI)


Dalam diskusi, Ni Made Ayu Martini menyampaikan bahwa wisatawan Korea menempati posisi ketujuh dari jumlah seluruh wisatawan asing yang datang ke Indonesia. “Kami ingin lebih banyak wisatawan Korea berkunjung ke Bali. Setelah itu, kami juga ingin para wisatawan pergi ke daerah lain di Indonesia.“ Sementara itu, Kim Young Soo memaparkan tentang usaha dan program KOCCA di Indonesia, salah satunya adalah Korea 360, tempat para penggemar hallyu dapat melihat berbagai pesona hallyu. Terkait hallyu, Suray juga menyampaikan tentang popularitas hallyu di Indonesia. Ia juga menyoroti tantangan bagi Korea dan hallyu di masa depan. “Diperlukan kepekaan budaya dari Indonesia dan Korea agar pertukaran budaya terus berlangsung,” ujar Suray. Pada diskusi sesi ini, para panelis menyampaikan bahwa kerja sama Indonesia-Korea bidang budaya akan mencakup produksi karya bersama, kolaborasi, dan investasi pengembangan SDM.

Acara Morning Talk ditutup oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri, Yayan Ganda Hayat Mulyana, yang menyampaikan harapannya terhadap hubungan bilateral Indonesia-Korea. Beliau menyampaikan bahwa setelah ini, Indonesia dan Korea sama-sama menuju era baru menyongsong kerja sama yang lebih kokoh lima puluh tahun ke depan.

Dengan gelaran “Morning Talk”, isu dan kendala yang muncul dalam hubungan Indonesia-Korea bisa diskusikan bersama para pemangku kepentingan. Diharapkan acara ini dapat membuahkan solusi konkret sekaligus memunculkan lebih banyak kesempatan kerja sama bilateral Indonesia dan Korea.

sofiakim218@korea.kr


*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.

konten yang terkait