Acara untuk mencicipi dan merasakan langsung hidangan perayaan serta makanan musiman yang dinikmati keluarga kerajaan dan kalangan bangsawan Dinasti Joseon akan digelar pada tanggal 18 Oktober 2025 di Istana Unhyeongung, Jongno-gu, Seoul. Foto di atas memperlihatkan pameran rekonstruksi surasang (meja makan kerajaan) untuk raja.
Penulis: Yoon Sojung
Foto: Institut Makanan Tradisional Korea
Apa yang dimakan keluarga kerajaan dan kalangan bangsawan Dinasti Joseon (1392-1910) saat hari besar? Sebuah festival di Seoul bisa menjawab pertanyaan ini.
Institut Makanan Tradisional Korea (ITKF) pada tanggal 13 Oktober 2025 mengumumkan bahwa institut tersebut akan menggelar acara kuliner tradisional bertajuk "King's Royal Table and Seasonal Cuisines" pada tanggal 18 Oktober 2025 di Istana Unhyeongung, Jongno-gu, Seoul. Acara ini mencakup sesi pencicipan, penjelasan mengenai hidangan, serta resepnya.
Edisi ke-18 festival tersebut terdiri atas pameran, kegiatan interaktif, dan sesi pencicipan di Istana Unhyeongung, situs bersejarah yang juga merupakan kediaman mantan Heungseon Daewongun (1821-1898).
Pameran dibagi menjadi dua bagian: meja makan kerajaan dan makanan musiman keluarga bangsawan Joseon.
Hidangan Chuseok untuk raja direkonstruksi berdasarkan catatan tentang Ratu Heongyeong dalam
Wonhaeng Eulmyo Jeongni Uigwe (Protokol Kerajaan tentang Kunjungan Raja Jeongjo ke Makam Ayahnya pada Tahun Eulmyo). Ratu Heongyeong (1735-1815) adalah ibu dari Raja Jeongjo (1752-1800), penguasa ke-22 Dinasti Joseon. Dalam pameran ini akan ditampilkan susunan meja makan Chuseok untuk raja serta meja teh siang hari untuk ratu.
Festival makanan tradisional juga menampilkan pameran tentang pola makan serta bahan makanan era Joseon yang sesuai dengan konstitusi tubuh masing-masing berdasarkan teori sasang (empat tipe tubuh). Acara tersebut akan digelar pada tanggal 18 Oktober 2025 di Istana Unhyeongung, Jongno-gu, Seoul. Foto di atas memperlihatkan pameran makanan sehat sesuai tipe tubuh sasang.
Dalam bagian makanan musiman kalangan bangsawan Dinasti Joseon, akan ditampilkan hidangan perwakilan yang biasa dinikmati pada lima hari raya utama: Seollal (Tahun Baru), Daeboreum (bulan purnama pertama), Dano (hari kelima bulan kelima penanggalan lunar), Chuseok, dan Dongji (titik balik matahari musim dingin).
Di zona aktivitas, para pengunjung dapat langsung merasakan budaya kuliner era Joseon melalui program membuat makanan tradisional, termasuk
yugwa (kue beras goreng renyah) dan
joraengi tteok (kue beras berbentuk manusia salju), serta minuman tradisional, termasuk
makgeolli krisan.
Acara pencicipan akan memperkenalkan hidangan khas setiap hari raya. Para pengunjung dapat menikmati
yaksik (beras manis dengan kacang dan kurma merah) untuk Daeboreum;
songpyeon (kue beras berbentuk setengah bulan) dan teh krisan untuk Chuseok;
sujeonggwa (minuman kayu manis dengan kesemek kering) dan
patjuk (bubur kacang merah) untuk Dongji; serta
jehotang (minuman herbal yang dibuat dari bahan obat tradisional) dan
ssukjeolpyeon (kue beras mugwort) untuk Dano.
Selain itu, festival juga menghadirkan pojok konsultasi diet era Joseon yang memberikan rekomendasi bahan makanan dan gaya hidup sesuai konstitusi tubuh berdasarkan teori
sasang. Pengunjung dapat mengikuti acara mencicipi makanan sehat sesuai tipe tubuh masing-masing serta berpartisipasi dalam tur stempel.
Presiden ITKF Yoon Sook-ja mengatakan, "Festival ini menjadi kesempatan untuk merasakan kearifan leluhur serta keindahan tradisi yang tercermin dalam budaya kuliner keluarga kerajaan dan bangsawan Joseon."
Ia menambahkan, "Saya berharap para pengunjung dapat merasakan kedalaman budaya
hansik (makanan tradisional Korea) dengan melihat, mendengar, mencicipi, dan membuatnya sendiri dalam suasana musim gugur yang tenang di istana."
Yaksik (beras manis dengan kacang dan kurma merah).
Jehotang (minuman herbal yang dibuat dari bahan obat tradisional) untuk Dano.
Songpyeon (kue beras berbentuk setengah bulan) untuk Chuseok.
Patjuk (bubur kacang merah) untuk Dongji. Masyarakat percaya bahwa memasak dan memakan patjuk pada hari tersebut dapat mengusir roh jahat.
arete@korea.kr