Direktur Institute of Traditional Korean Food, Yoon Sook-ja, merekomendasikan nokdujeon untuk dimakan bersama dengan makgeolli. Ia mengatakan bahwa rasa kacang hijau yang gurih serta bersatu dengan rasa kimci, daging babi, taoge, dan pakis, sangat cocok untuk dinikmati bersama dengan makgeolli. Selain itu, nokdujeon juga mengandung asam amino dan lemak tak jenuh sehingga baik untuk pencernaan serta membantu tubuh untuk mengeluarkan kotoran.
Oleh Yoon Sojung dengan kontribusi Kim Yeonsue
Foto: Kim Sunjoo
Kolaborator: Institute of Traditional Korean Food
"Minuman beralkohol Korea lebih enak apabila dinikmati bersama dengan makanan tradisional Korea."
Pernyataan tersebut disebutkan oleh Direktur Institute of Traditional Korean Food, Yoon Sook-ja.
Yoon disebut-sebut sebagai 'diplomat makanan Korea' karena aktivitasnya dalam mempromosikan makanan tradisional Korea ke seluruh dunia.
Korea.net akan memublikasikan dua artikel mengenai padu padan makanan dan minuman beralkohol tradisional Korea berdasarkan rekomendasi Yoon. Minuman yang akan diapadu padankan adalah
makgeolli,
soju, bir, dan minuman beralkohol yang terbuat dari buah.
Yoon merekomendasikan berbagai menu tersebut berdasarkan keunikan dari masing-masing minuman dan juga nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat bisa menikmati minuman beralkohol tradisional Korea sambil menjaga agar badannya tetap sehat.
Hal ini sama dengan ungkapan dalam bahasa Korea, 약식동원(藥食同源), yang berarti "obat dan makanan berasal dari akar yang sama." Hanya dengan mengganti satu atau dua bahan makanan, menu-menu tersebut bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, bahkan oleh kaum vegetarian dan vegan.
Makgeolli dan Nokdujeon
Yoon merekomendasikan
nokdujeon sebagai pendamping
makgeolli, minuman beralkohol yang dinikmati oleh hampir semua kalangan di Korea.
Nokdujeon merupakan makanan tradisional Korea yang dibuat dari kacang hijau yang dihaluskan dengan batu giling, lalu ditambahkan dengan pakis-pakisan, daging babi, kimci, dan tepung sebelum digoreng. Kacang hijau merupakan bahan makanan yang berasal dari India dan banyak digunakan di Asia. Di Korea, kacang hijau digunakan untuk membuat
bindaettok,
cheongpomuk, dan bubur kacang hijau. Taoge yang berasal dari kacang hijau juga banyak dipakai sebagai bahan masakan Korea.
Yoon berkata, "Rasa kacang hijau yang gurih dan bersatu dengan rasa kimci, daging babi, taoge, dan pakis, sangat cocok untuk dinikmati bersama dengan
makgeolli. Selain itu,
nokdujeon juga mengandung asam amino dan lemak tak jenuh sehingga baik untuk pencernaan serta membantu tubuh untuk mengeluarkan kotoran."
Apabila
makgeolli dinikmati bersama dengan
nokdujeon, maka alkohol yang masuk ke dalam tubuh dapat dinetralisasi. Selain itu, berbagai organ tubuh juga bisa dijaga kesehatannya, seperti jantung, hati, limpa, paru-paru, dan ginjal. Rasa
nokdujeon yang gurih dan ringan sangat cocok dengan rasa
makgeolli yang manis dan segar.
Buku catatan pengobatan Dinasti Joseon,
Dongui Bogam, juga mencatat kegunaan kacang hijau. "(Kacang hijau) bersifat dingin dan memiliki rasa yang manis. (Kacang hijau) tidak memiliki racun. (Kacang hijau) mampu membersihkan tubuh dari semua jenis racun dan menyembuhkan penyakit kulit. Tak hanya itu, (kacang hijau) juga bisa menurunkan panas dan meredakan rasa haus. Ini adalah bahan makanan yang bisa membuat orang menjadi lebih tenang serta membuat jantung, hati, limpa, paru-paru, dan ginjal bekerja secara harmonis," tulisnya.
Apabila tidak ada
nokdujeon, maka
makgeolli juga bisa dinikmati dengan
pajeon(dadar tepung terigu dengan daun bawang). Yoon mengatakan, "
Pajeon merupakan menu populer untuk menemani
makgeolli.
Pajeon lebih merakyat dibanding
nokdujeon."
Banyak orang di Korea yang mencari
pajeon saat turun hujan atau cuaca berawan. Ada berbagai mitos mengenai hal ini. Yoon berkata, "Katanya, suara rintik hukan sangat mirip dengan suara
jeon (dadar tepung terigu) yang sedang digoreng. Ada juga mitos yang berkata bahwa cuaca yang lembap saat turun hujan membuat orang-orang ingin mencium wangi
pajeon yang sedang digoreng."
Bokbunjaju dan Mukmuchim ala Kaesong
Mukmuchim ala Kaesong terasa ringan, segar, dan gurih sehingga membuatnya sangat cocok untuk mendampingi minuman beralkohol tradisional yang terbuat dari buah-buahan karena bisa menjaga rasa minuman tersebut di dalam mulut.
Bokbunjaju merupakan salah satu minuman beralkohol tradisional Korea yang disukai oleh masyarakat Korea. Karakteristik dari
bokbunjaju adalah wangi yang kuat, rasa yang manis, dan cairan yang berwarna ungu.
Yoon menjelaskan bahwa
bokbunjaju tidak hanya menggunakan rasberi saja, tetapi juga bunga plum, sehingga rasa dan wanginya sangat kuat. Makanan yang cocok untuk menemani
bokbunjaju adalah makanan yang tidak memiliki rasa yang kuat karena rasa minuman beralkohol akan kalah dengan rasa makanan tersebut.
Menurut Yoon, makanan yang paling cocok untuk menemani
bokbunjaju adalah
mukmuchim, makanan berbentuk jeli yang dibuat dari kacang hijau.
Kacang hijau merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk membuat
mukmuchim ala Kaesong.
Mukmuchim ini lalu diiris panjang dan diberi garam, minyak wijen, bubuk rumput laut, dan bubuk wijen sebagai penambah rasa.
Rasa
mukmuchim yang ringan dan segar ini sangat cocok dipadukan dengan minyak wijen yang gurih dan bubuk rumput laut yang enak. Walaupun dimakan saat meminum
bokbunja, rasanya tidak membuat rasa
bokbunja menjadi hilang. Oleh karena itu,
mukmuchim ala Kaesong sangat cocok untuk menemani
bokbunjaju.
arete@korea.kr