Penulis: Kim Seon Ah
Foto: Institut Penerjemahan Sastra Korea

Festival Penulis Internasional Seoul 2025 yang berfokus pada perenungan kebenaran di balik yang tampak resmi dibuka pada tanggal 12 September 2025. Sebanyak 29 penulis dari dalam dan luar Korea berkumpul untuk mengeksplorasi hakikat dan makna sastra.

Institut Penerjemahan Sastra (LIT) Korea pada tanggal 11 September 2025 menggelar konferensi pers di Fraser Place Namdaemun, Jung-gu, Seoul dan mengumumkan bahwa Festival Penulis Internasional Seoul ke-14 akan digelar dengan tema "Lebih dari yang Terlihat ()".

Presiden LIT Korea Chon Sooyoung menjelaskan, "Tanda kurung kosong itu akan diisi dengan interpretasi masing-masing peserta. Tema ini dimaksudkan agar kita merefleksikan hakikat yang mudah terlewat di tengah banjir citra dan informasi melalui sastra."

Anggota panitia Nam Seung-won, mengatakan, "Dalam masyarakat modern yang berpusat pada visual, sastra adalah kekuatan untuk merenungkan esensi yang tak terlihat. Kami merancang komunikasi dengan orang lain serta dengan dunia yang berbeda melalui imajinasi sastra."

Terkait susunan program, anggota panitia Park Yeon Joon menjelaskan, "Dalam sesi 'Penulis, Saling Menatap', penulis dari dalam dan luar Korea dipasangkan secara 1:1 untuk mendalami dunia karya mereka. Sementara itu, dalam 'Obrolan Penulis', penulis dari berbagai negara dan generasi secara bebas mendiskusikan isu-isu kontemporer. Secara khusus, kami juga menyiapkan program 'Bagaimana Jika Hanya Bisa Menulis dengan Ponsel' yang menyoroti pandangan sastra generasi milenial dan Gen Z."

Festival tersebut akan dibuka dengan temu wicara yang menghadirkan maestro sastra modern Korea, Hyun Ki-young, serta sastrawan terkemuka Tiongkok, Yan Lianke.



Hyun mengatakan, "Festival yang tahun ini memasuki edisi ke-14 telah berperan besar dalam memperkenalkan penulis Korea ke dunia internasional. Festival ini merupakan ruang untuk berbagi kegelisahan bersama mengenai 'apa yang harus ditulis' melampaui batas negara."

Ia turut menyinggung tema festival kali ini seraya mengatakan, "Yang tampak dari benda maupun manusia bukanlah keseluruhan. Sastra justru mengejar kedalaman batin dari kehidupan, peristiwa, dan tokoh."

Ia menambahkan, "Korea dan Tiongkok mengalami pertumbuhan pesat yang membawa kemakmuran material, tetapi kita tidak bisa menutup mata terhadap kenyataan bahwa kemanusiaan terkikis dan terjadi dehumanisasi."

Ia menilai, "Dalam karya-karya Yan Lianke, kesadaran kritis tersebut tergambar dengan baik melalui satire, humor, dan ironi."



Yan mengatakan, "Festival Penulis Internasional Seoul dapat memainkan peran pendorong bagi perkembangan sastra Asia untuk merambah ke dunia. Khususnya, saya menilai sastra Korea di Asia Timur berada selangkah lebih maju dibandingkan Tiongkok maupun Jepang."

Ia menambahkan kesannya, "Saya juga bersyukur dapat bertemu langsung dengan Hyun Ki-young."

Ia melanjutkan, "Meski agak terlambat, saya ingin kembali mengucapkan selamat atas penghargaan Nobel Sastra yang diterima penulis Han Kang. Itu merupakan kebanggaan tidak hanya bagi sastra Korea, tetapi juga bagi seluruh sastra Asia. Sama seperti film Korea yang menjadi yang terbaik di Asia, saya berharap sastra Korea pun berdiri di puncak sastra Asia dan mampu memimpinnya."

Sebagai ajang pertukaran sastra internasional, festival ini akan berlangsung hingga tanggal 17 September 2025 di Ground Seoul, Jongno-gu, Seoul. Beragam program disediakan untuk menyambut para pengunjung.

sofiakim218@korea.kr