Kebudayaan

2025.06.24

Foto di atas menunjukkan bentuk Gwanwoldang sebelum dibongkar yang berada di Kota Kamakura, Jepang. Sebelum pembongkaran, Gwanwoldang digunakan sebagai kuil untuk berdoa karena menyimpan patung Buddha di dalamnya. (Layanan Warisan Korea)

Foto di atas menunjukkan bentuk Gwanwoldang sebelum dibongkar yang berada di Kota Kamakura, Jepang. Sebelum pembongkaran, Gwanwoldang digunakan sebagai kuil untuk berdoa karena menyimpan patung Buddha di dalamnya. (Layanan Warisan Korea)



Penulis: Charles Audouin
Foto: Layanan Warisan Korea

Gwanwoldang akhirnya kembali ke pangkuan Korea setelah sekitar seabad lalu dibawa ke tanah Jepang pada masa penjajahan Jepang (1910-1945).

Gwanwoldang merupakan sebuah bangunan berupa kuil yang diperkirakan merupakan kuil penghormatan untuk leluhur keluarga kerajaan Dinasti Joseon (1392-1910).

Layanan Warisan Korea mengungkapkan pada tanggal 23 Juni 2025 bahwa pihaknya telah menandatangani perjanjian dengan Kuil Kotoku-in di Kota Kamakura yang mempunyai hak milik untuk Gwanwoldang.

Melalui perjanjian itu, pihak Jepang secara resmi menyerahkan bagian struktur penting dari Gwanwoldang kepada Korea.

Gedung yang disebut sebagai Gwanwoldang tersebut diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke-18 atau 19.

Masih belum diketahui nama asli dari bangunan tersebut dan lokasi sebenarnya saat masih berada di tanah Joseon.

Berdasarkan hasil penelitian di Korea, kemungkinan besar Gwanwoldang dahulu berada di wilayah Seoul.

Diperkirakan bahwa Bank Chosen Shokusan menghibahkan Gwanwoldang pada tahun 1924 kepada direktur pertama Yamaichi Securities, yaitu Sugino Kisei.

Setelah itu, Gwanwoldang dipindahkan ke wilayah Tokyo lalu Sugino mendonasikannya kepada Kuil Kotoku-in di Kota Kamakura sehingga bangunan ini menjadi bagian dari Kotoku-in.

Foto di atas menunjukkan hasil pemindaian 3D Gwanwoldang. Bangunan tersebut memiliki struktur kayu yang cukup sederhana, tetapi memiliki bagian dalam yang cukup mewah sehingga diperkirakan digunakan sebagai kuil untuk penghormatan leluhur kerajaan Dinasti Joseon pada sekitar abad ke-18 dan 19.

Foto di atas menunjukkan hasil pemindaian 3D Gwanwoldang. Bangunan tersebut memiliki struktur kayu yang cukup sederhana, tetapi memiliki bagian dalam yang cukup mewah sehingga diperkirakan digunakan sebagai kuil untuk penghormatan leluhur kerajaan Dinasti Joseon pada sekitar abad ke-18 dan 19.



Tiga bagian depan dan dua bagian samping dari Gwanwoldang memiliki struktur yang sama dengan bangunan kuil penghormatan untuk leluhur keluarga kerajaan pada masa akhir Dinasti Joseon.

Gwanwoldang memiliki berbagai faktor yang ditemukan dalam arsitektur bangunan istana yang dibangun dengan menggunakan kayu.

Selain itu, terdapat desain naga di genting atapnya yang merupakan desain kerajaan pada masa Dinasti Joseon.

Bagian struktur dari Gwanwoldang yang dikembalikan ke Korea oleh Jepang saat ini sedang disimpan di ruang penyimpanan Yayasan Arsitektur dan Teknologi Tradisional Korea. Bagian tersebut akan segera diperbaiki oleh para ahli.

Kepala Layanan Warisan Korea, Choi Eung-Chon, mengatakan, "Pengembalian Gwanwoldang ke Korea merupakan hasil yang sangat bermakna dari kerja sama dan negosiasi antara Korea dan Jepang."

Choi menambahkan, "Korea memperingati 80 tahun kemerdekaannya dan 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik dengan Korea. Kami berharap hal ini bisa menjadi simbol kerja sama masa depan dan solidaritas budaya antara Korea dengan Jepang."


caudouin@korea.kr

konten yang terkait