Foto di atas menunjukkan aula utama Kuil Jongmyo yang telah selesai direnovasi. (Charles Audouin)
Penulis: Charles Audouin
Masyarakat kini bisa melihat sosok baru aula utama Kuil Jongmyo yang telah selesai direnovasi. Kuil yang menjadi warisan budaya UNESCO tersebut melalui tahapan renovasi selama lima tahun dan aula tersebut dibuka kembali untuk publik mulai tanggal 20 April 2025.
Layanan Warisan Budaya Korea sejak tahun 2020 mengganti genting buatan pabrik yang dahulu menutupi Aula Jeongjeon Kuil Jongmyo menjadi atap baru yang dibuat secara tradisional.
Halaman di depan aula yang tadinya dibuat dengan teknik lepa pun diganti dengan batu tapak khusus buatan tangan.
Aula Jeongjeon Kuil Jongmyo merupakan sebuah ruang yang digunakan untuk mendoakan arwah raja-raja dan permaisuri-permaisuri Dinasti Joseon (1392-1910) selama 600 tahun setelah Raja Taejo membangunnya pada tahun 1395.
Prosesi perarakan tablet memorial raja dan permaisuri Dinasti Joseon diadakan pada tanggal 20 April 2025 dari Istana Changdeokgung, kemudian dilanjutkan ke Alun-alun Gwanghwamun, Perempatan Sejong-daero, Stasiun Jonggak, hingga Kuil Jongmyo. (Yonhap News)
Tablet memorial raja dan permaisuri Dinasti Joseon ditempatkan sementara di Seonweonjeon yang berada di Istana Changdeokgung. Prosesi perarakan digelar di tengah Kota Seoul saat pemindahan tablet tersebut ke tempat asalnya di Kuil Jongmyo.
Prosesi yang dihadiri oleh lebih dari 1.100 orang tersebut melalui jalan sepanjang 3,5 km mulai dari Istana Changdeokgung, kemudian dilanjutkan ke Alun-alun Gwanghwamun, Perempatan Sejong-daero, Stasiun Jonggak, hingga Kuil Jongmyo.
Prosesi tersebut menarik perhatian banyak orang karena merupakan reka ulang prosesi yang dilakukana pada masa lalu, termasuk dengan penggunaan beragam tandu yang digunakan di dalam istana, di luar istana, bahkan hingga tandu yang digunakan untuk membawa dupa.
Upacara penghormatan terhadap leluhur digelar setelah tablet memorial raja dan permaisuri Dinasti Joseon kembali ke Aula Jeongjeon Kuil Jongmyo pada tanggal 20 April 2025. (Charles Audouin)
Setelah prosesi perarakan tablet memorial raja dan permaisuri Dinasti Joseon dan tablet tersebut selesai diletakkan di dalam Aula Jeongjeon Kuil Jongmyo, Goyuje diselerenggarakan. Goyuje adalah upacara penghormatan terhadap leluhur yang dilakukan setelah gelaran acara yang cukup besar.
Di 19 buah ruangan dalam Aula Jeongjon diletakkan berbagai benda yang digunakan untuk upacara tersebut, seperti pendupaan dan lilin. Setelah itu, upacara digelar dengan tahapan tradisional untuk menghormati arwah para raja dan permaisuri yang sudah wafat.
Para petugas dalam upacara penghormatan terhadap leluhur terlihat sedang menaiki tangga setelah mencuci tanggal pada tanggal 20 April 2025 di Kuil Jongmyo, Jongno-gu, Seoul. (Charles Audouin)
Pertunjukan malam Jongmyo Jeryeak juga akan digelar mulai tanggal 24 April hingga 2 Mei 2025 di Aula Jeongjeon Kuil Jongmyo.
Jongmyo Jeryeak merupakan permainan musik, lagu, dan tarian kerajaan yang dimainkan saat upacara ritual leluhur di Kuil Jongmyo untuk menghormati raja dan permaisuri Dinasti Joseon yang sudah wafat.
Selain itu, Jongmyo Daeje yang merupakan ritual penghormatan untuk leluhur di Kuil Jongmyo juga akan digelar pada tanggal 4 Mei 2025. Ritual tersebut telah masuk ke dalam warisan takbenda bersama dengan Jongmyo Jeryeak.
caudouin@korea.kr