Meja Makan Kaisar, program untuk pengunjung asing diadakan dalam bahasa Inggris pada tanggal 1 Mei 2025 di Deoksugung.
Penulis: Jeon Misun
Foto: Lee Jeong Woo
Pada tahun 1905, Kekaisaran Korea menerima tamu dari negara besar hanya dua bulan sebelum penandatangan Perjanjian Eulsa, yang merampas kedaulatan Korea. Alice Roosevelt adalah putri dari Presiden Amerika Serikat saat itu, Theodore Roosevelt. Kunjungannya bisa mengubah nasib kekaisaran yang sedang menghadapi kesulitan. Jadi, jenis makanan seperti apa yang sebaiknya disajikan kepadanya dalam sebuah jamuan?
Seorang dayang istana terlihat sedang memandu tamu di ruang perjamuan.
Seratus dua puluh tahun kemudian, jamuan itu digelar kembali di istana.
"Meja Makan Kaisar" adalah bagian dari Festival Budaya Kerajaan Korea ke-11. Festival tersebut dimulai pada 26 April 2025 di lima istana kerajaan utama di Seoul, yaitu Gyeongbokgung, Changdeokgung, Changgyeonggung, Deoksugung, dan Gyeonghuigung serta di Kuil Jongmyo.
Acara ini merupakan festival budaya terbesar di Korea dan menarik ratusan ribu pengunjung.
Acara untuk pengunjung asing diluncurkan tahun ini di Aula Jungmyeongjeon di Deoksugung. Acara tersebut menyajikan masakan kerajaan dari masa kekaisaran dan menyampaikan latar belakang serta makna jamuan kerajaan dalam bahasa Inggris. Program ini merekonstruksi masakan dan suasana makan kerajaan bagi tamu Barat dari tahun 1897 hingga 1910.
Hidangan yang disajikan dalam Meja Makan Kaisar (searah jarum dari kanan bawah) adalah: goldongmyeon, jeonbokcho, hwayangjeok, chojang, jeonyueo, pyeontuk, dan jang kimci.
Hidangan resmi yang didasarkan pada masakan zaman itu menampilkan penyajian yang mewah dan hidangan-hidangan berikut:
goldongmyeon, atau mi dengan berbagai
topping dan bumbu;
jang kimci yang terbuat dari kubis dan lobak serta dibumbui dengan kecap asin;
hwayangjeok (sate makanan berwarna-warni);
jeonbokcho, abalon rebus dalam kecap asin berbumbu;
jeonyueo (ikan putih goreng tepung),
pyeonyuk (irisan tipis brisket sapi), dan
chojang, atau saus yang terbuat dari kecap asin dan cuka.
Dilengkapi dengan hidangan penutup tradisional, tata meja tersebut mencerminkan filosofi Kaisar Gojong dalam mengekspresikan kedudukan bangsa melalui "hidangan kita" dalam diplomasi, serta secara langsung menunjukkan ketulusan dan kebanggaan istana kerajaan.
Seorang koki ahli masakan tradisional dan pemegang warisan budaya takbenda nasional (masakan kerajaan Dinasti Joseon) Han Bok-ryeo terlihat sedang menjelaskan bagaimana ia merancang Meja Makan Kaisar.
Seorang koki ahli masakan tradisional dan pemegang warisan budaya takbenda nasional (masakan kerajaan Dinasti Joseon) Han Bok-ryeo mempelajari dan memulihkan semua hidangan dalam acara tersebut.
Ia mengatakan, "Masakan kerajaan adalah warisan budaya yang sangat berharga dan harus dilestarikan."
Ia menambahkan, "Saya ingin menyampaikan kedalaman dan keberagaman
hansik (makanan tradisional Korea) melalui masakan istana kerajaan Joseon, bukan hanya makanan Korea umum yang dikenal kebanyakan orang."
Setelah membuka pelabuhannya, kekaisaran menghadapi titik balik dengan menerima pengaruh Barat. Kebanyakan orang percaya bahwa istana kerajaan menyajikan hidangan bergaya Barat secara berurutan kepada tamu-tamu asing, tetapi "Meja Makan Kaisar" menjadi pengingat akan kebijaksanaan dan kebanggaan rakyat Korea saat itu, yang dengan bangga mempersembahkan masakan Korea di panggung diplomatik.
Meja Makan Kaisar digelar di Aula Jungmyeongjeon di Deoksugung pada tanggal 1 Mei 2025.
Hansik disajikan dalam jamuan makan siang pada tahun 1905 di Aula Jungmyeongjeon yang merupakan sebuah bangunan bergaya Barat di Deoksugung. Diplomasi menentukan nasib bangsa, tetapi masakan kerajaan menunjukkan martabat, kelas, dan kebanggaan kekaisaran. Masakan tersebut juga mencerminkan filosofi Kaisar Gojong, yaitu "melestarikan yang lama sambil menerima yang baru." Kalimat tersebut dikatakan oleh Kaisar Gojong saat ia mendeklarasikan kekaisaran.
Semangat hari itu terlahir kembali pada musim semi tahun ini.
Festival Budaya Kerajaan Korea menandai yang ke-11 tahun ini. Festival tersebut digelar setiap musim semi dan musim gugur di lima istana utama di Seoul, yaitu Gyeongbokgung, Changdeokgung, Changgyeonggung, Deoksugung, dan Gyeonghuigung. Festival tersebut tahun ini berlangsung dari tanggal 26 April 2025 hingga 4 Mei 2025. Pengunjung asing dapat melakukan reservasi terlebih dahulu untuk program-program yang khusus. Informasi lebih lanjut tersedia di laman resmi (http://www.kh.or.kr/fest/en).
msjeon22@korea.kr