Kebudayaan

2024.12.02

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
Para pemuda Korea terlihat sedang membawa Ikon Mary Salus Populi Romani ke dalam katedral pada tanggal 29 November 2024 di Katedral Myeongdong, Jung-gu, Seoul.

Para pemuda Korea terlihat sedang membawa Ikon Mary Salus Populi Romani ke dalam katedral pada tanggal 29 November 2024 di Katedral Myeongdong, Jung-gu, Seoul.



Penulis: Margareth Theresia
Foto: Komisi Hubungan Masyarakat Keuskupan Agung Seoul

Salib dan Ikon Mary Salus Populi Romani saat ini sudah berada di dalam Katedral Myeongdong yang berada di Kota Seoul. Kedua simbol tersebut merupakan simbol utama Hari Orang Muda Sedunia (WYD).

Keuskupan Agung Seoul menggelar acara WYD Cross & Icon Welcoming Night pada tanggal 29 November 2024 di Katedral Myeongdong dan membuka kedua simbol tersebut kepada publik.

Kedua simbol WYD tersebut memiliki makna yang spesial, mirip seperti obor Olimpiade. Oleh karena itu, kedua simbol tersebut disampaikan secara estafet pada setiap pergantian tuan rumah.

Salib dan Ikon yang tiba di Katedral Myeongdong pada hari itu memberikan simbol bahwa WYD yang akan digelar di Seoul pada tahun 2027 sebenarnya sudah dimulai.

WYD yang akan digelar di Seoul pada tahun 2027 merupakan WYD kedua yang digelar di Asia dan merupakan WYD pertama yang digelar di negara yang mayoritasnya bukan pemeluk agama Katolik.

Salib dan Ikon Mary Salus Populi Romani bermakna solidaritas di antara para orang muda dunia yang memeluk agama Kristen.

Salib simbol WYD memiliki tinggi 3,8 meter dan berat 31 kg serta menyimbolkan inti dari kepercayaan Kristen. Selain itu, Ikon WYD menggambarkan Bunda Maria dan bayi Yesus yang menjadi simbol hadirnya Bunda Maria di tengah orang muda.

Dalam acara hari itu, para peserta berdoa untuk orang muda yang saat ini mengalami kesulitan dalam menghadapi ujian maupun pekerjaan. Mereka juga berdoa bagi masyarakat rentan dan korban perang di seluruh dunia.

Acara hari itu tidak hanya berisi doa dan penyambutan simbol saja, tetapi juga pertunjukan dari berbagai komunitas. Mulai dari komunitas umat asing di Hannam-dong, komunitas Filipina, komunitas Vietnam, hingga band pemuda Korea ikut meramaikan pertunjukan malam itu.

Setelah pertunjukan berakhir, kedua simbol WYD dibawa ke dalam katedral lalu diletakkan di bagian kanan altar. Kedua simbol tersebut selanjutnya akan dibawa berkeliling gereja-gereja yang ada di Korea, dimulai dengan Keuskupan Incheon pada bulan Desember 2024.

Salib dan Ikon Mary Salus Populi Romani akan dibawa estafet ke berbagai gereja di seluruh dunia pada tahun 2026 sebelum kembali ke Seoul pada tahun 2027 untuk menyambut penyelenggaraan WYD di Seoul.


Para pemuda Korea menerima estafet Salib dari pemuda Portugal pada tanggal 24 November 2024 (waktu setempat) di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Para pemuda Korea menerima estafet Salib dari pemuda Portugal pada tanggal 24 November 2024 (waktu setempat) di Basilika Santo Petrus, Vatikan.


WYD merupakan sebuah acara internasioal yang mengumpulkan orang muda Katolik dari berbagai belahan dunia untuk berbagi solidaritas atas kepercayaan mereka. Acara ini diselenggarakan tiga tahun sekali selama enam hari. Para peserta bisa mengikuti berbagai acara seni budaya yang disediakan oleh panitia.

WYD dimulai pertama kali melalui usul mendiang Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1984. Acara ini terbuka untuk seluruh kaum muda, terlepas dari kepercayaan mereka. WYD merupakan acara yang sangat bermakna karena seluruh paus yang sedang menjabat selalu menghadiri langsung acara WYD.


margareth@korea.kr

konten yang terkait