Museum adalah tempat di mana masyarakat bisa melihat sejarah dan kebudayaan suatu negara. Museum juga menjadi tempat yang menyimpan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Selain itu, kekuatan budaya sebuah negara juga bisa dilihat melalui museum. Korea.net telah memilih enam museum nasional yang direkomendasikan untuk dikunjungi oleh para wisatawan asing. Terdapat banyak barang-barang pameran utama yang tidak boleh dilewati. Museum pertama yang wajib dikunjungi adalah Museum Nasional Korea karena menjadi museum yang paling tua di Korea.
Celadon Incense Burner with Openwork Design ditetapkan menjadi harta nasional pada tahun 1968 karena mampu mewakili keindahan dan kemewahan seladon pada masa Dinasti Goryeo (918-1392). (Lee Jun Young)
Penulis: Lee Kyoung Mi
3. Pesona Seladon Goryeo: Celadon Incense Burner with Openwork Design
Pedupaan ini memang hanya memiliki tinggi 15,3 cm dan diameter 11,5 cm, tetapi mampu memperlihatkan kebudayaan seni rupa Dinasti Goryeo yang luar biasa. (Museum Nasional Korea)
Terdapat sudut berisi seladon Goryeo pada ruang pameran seladon di lantai tiga. Di tengah pencahayaan yang cukup redup, terdapat sebuah seladon yang bercahaya di tengah ruangan. Seladon tersebut adalah Celadon Incense Burner with Openwork Design.
Seladon tersebut terdiri dari tiga bagian, mulai dari tutup tempat wewangian keluar, kemudian bagian tengah tempat dupa dibakar, lalu bagian alas yang mendukung bagian tutup dan bagian tengah. Terdapat pola tujuh harta berharga dalam agama Buddha di bagian atasnya dengan sudut yang terbuka. Kemudian di bagian tengah terdapat pola bunga yang seakan-akan sedang mekar.
Bagian yang paling menarik dari seladon ini adalah tiga ekor kelinci yang berada di bagian alasnya. Telinga kelinci tersebut terlihat naik dan bentuknya dibuat sangat detail. Pengunjung museum bisa merasakan kelinci tersebut seakan nyata berkat pewarnaan matanya yang hitam.
Pedupaan ini menggunakan berbagai macam teknik, seperti ukiran, pahatan, glasir, dan sebagainya. Peneliti Akademik Divisi Seni Museum Nasional Korea, Yuri Seo berkata, “Para ahli seladon Goryeo telah menggunakan berbagai teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan sebuah karya. Anda bisa melihat keindahan glasir berwarna hijau yang jelas dan bercahaya dari seladon hijau yang hanya dimiliki oleh seladon Goryeo.”
Penyair sekaligus penulis novel kenamaan Korea bernama Park Chong-hwa bahkan pernah menulis sebuah puisi berjudul “Koryo Celadon.” Salah satu baris dalam puisi tersebut berisi, “Blue sky glimpsed through autumn clouds as the rain squall passes on.”
4. Pesona White Porcelain Jar (Moon Jar) yang Memikat
Tinggi dan diameter White Porcelain Jar (Moon Jar) ini mencapai 40 cm. Mendiang Ratu Elizabeth II pernah berkata bahwa guci putih tersebut adalah guci terindah di dunia. Perusahaan lelang Inggris bernama Christie's pernah menilai, "Objek tersebut menyampaikan sejarah identitas unik Korea melalui kesederhanaannya yang luar biasa." (Lee Jun Young)
Terdapat sudut kecil untuk menikmati White Porcelain Jar (Moon Jar) di ruang pameran Buncheong Ware and White Porcelain yang ada di lantai tiga. Terdapat dua kursi yang diletakkan di seberang guci putih bersama dengan sebuah video berlatar belakang pemandangan salju yang turun. Pengunjung bisa duduk dan terhanyut saat memperhatikan guci tersebut.
Guci bulan ini diperkirakan dibuat pada akhir abad ke-17 atau awal abad ke-18. Guci ini dinamai guci bulan karena bentuknya yang besar dan bulan seperti bulan purnama. Pada awalnya, guci ini disebut sebagai guci bulat, tetapi Ahli Seni Go dan Pelukis Kim Whanki memberinya nama baru sebagai guci bulan.
Sulit untuk membuat guci besar ini sekaligus sehingga guci ini dibuat dengan menempelkan beberapa potongan pada tubuh guci ini. Walaupun guci ini bulat, apabila pengunjung memperhatikan guci ini dari dekat, maka akan terlihat adanya lekukan dan membuat guci ini benar-benar mirip dengan bentuk bulan yang tidak rata. Guci ini membuat hati terasa nyaman karena warnanya yang putih tanpa motif apapun dan juga garis lekukannya yang lembut.
Peneliti Akademik Divisi Seni Museum Nasional Korea, Im Jin A berkata, “Guci bulan ini dibuat 300 tahun yang lalu tetapi kita bisa merasakan nuansa modern dari guci ini. Perasaan cerah dan hangat dari guci ini tidak dibuat oleh manusia, tetapi muncul secara alami. Oleh karena itu, guci ini bukanlah guci biasa, tetapi merupakan objek seni.
Di dekat pintu keluar ruang pameran, terdapat sudut untuk mencoba memegang langsung guci bulan tersebut. Pengunjung bisa mencoba merasakan kehalusan guci tersebut dengan menggunakan tangan masing-masing.
Museum Nasional Korea yang terletak di Yongsan-gu, Seoul. (Lee Kyoung Mi)
# Menikmati Museum Nasional Korea (Bagian Kedua)
- Museum Nasional Korea sangat luas sehingga pengunjung bisa merasa lelah jika memaksakan diri melihat semua bagian museum sekaligus. Ada banyak tempat istirahat di dalam museum sehingga pengunjung bisa beristirahat senyaman mungkin di sofa, kursi, maupun kafe yang tersedia.
- Museum Nasional Korea juga merupakan lokasi yang tepat untuk mengambil foto. Pengunjung bisa mengambil foto Menara Namsan dengan latar belakang langit biru dan awan putih saat cuaca cerah. Sebelum masuk ke dalam museum, pengunjung juga bisa mengambil foto keseluruhan museum yang terlihat sangat indah.
km137426@korea.kr