Kebudayaan

2023.08.14

Bulan Juli dan bulan Agustus di Korea menjadi musim puncak untuk perilisan film baru. Saat ini banyak penonton film yang mendatangi bioskop karena para siswa sedang libur sekolah, para karyawan sedang menikmati cuti musim panas mereka, dan banyak masyarakat yang menghindari cuaca panas di luar ruangan sehingga memilih pergi ke bioskop yang sejuk.

Industri film tentu tidak mau melewati kesempatan ini sehingga mereka merilis berbagai film blockbuster pada musim panas. Korea.net akan memperkenalkan empat film blockbuster Korea yang disebut-sebut sebagai Big Four pada musim panas tahun ini.


Penulis: Lee Kyoung Mi
Video: Saluran YouTube resmi Well Go USA Entertainment


■ Film aksi di laut lepas: Smugglers

Salah satu adegan dalam film Smugglers. (NEW)

Salah satu adegan dalam film Smugglers. (NEW)



Film pertama adalah Smugglers yang dirilis pada tanggal 26 Juli lalu. Film ini menceritakan mengenai para haenyeo (penyelam wanita) yang melakukan kejahatan kriminal berupa penyelundupan. Film ini berlatar belakang kota di pesisir pantai pada tahun 1970-an.

Film ini disutradarai oleh Ryoo Seung-wan yang sebelumnya menyutradarai berbagai film populer, seperti Veteran, The Battleship Island, dan Escape from Mogadishu. Beberapa aktor yang membintangi film ini antara lain adalah Kim Hye-soo, Yum Jung-ah, Park Jeong-min, dan Go Min-si.

Berdasarkan data KOFIC (Korean Film Council), jumlah penonton Smugglers telah mencapai 3,93 juta orang per tanggal 10 Agustus sehingga menjadikannya terus masuk ke dalam daftar teratas box office di Korea.

Film Smugglers telah diundang ke Festival Film Internasional Toronto ke-48 di Kanada serta Festival Film Locarno ke-76 di Swiss. Film ini juga telah diundang untuk bersaing dalam kategori Orbita pada Festival Film Fantastis Internasional Sitges di Spanyol pada bulan Oktober.

Agensi yang memproduksi film ini mengutip pernyataan Kepala Sitges, Angel Sala, yang menilai, "Film aksi ini sangat menarik dan menyentuh dengan para tokoh utama perempuan yang tidak dapat diprediksi."



■ Dikejar dan mengejar: Ransomed



Ransomed bercerita mengenai kisah seorang diplomat yang bernama Min-jun dan sopir taksi yang bernama Pan-su. Dalam film aksi ini, mereka berdua berusaha menyelamatkan seorang rekan kerja Min-jun yang diculik oleh sebuah organisasi bersenjata di Lebanon. Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada tahun 1980-an.

Adegan kejar-kejaran yang terjadi di gang sempit dan tangga yang curam bisa membuat keringat para penonton bercucuran. Film ini diambil gambarnya di Maroko dan Italia sehingga mata para penonton dimanjakan dengan keindahan panoramanya.

Ransomed telah terjual ke 103 negara hingga saat ini, seperti Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, Vietnam, Kanada, dan Rusia. Film ini telah dirilis pada tanggal 4 Agustus di wilayah Amerika Utara, 9 Agustus di Filipina, serta 10 Agustus di Australia dan Selandia Baru. Film ini akan dirilis pada tanggal 18 Agustus di Inggris serta menyusul di Taiwan, Hong Kong, Makau, Thailand, dan negara lainnya.



■ Luar angkasa yang misterius: The Moon

Salah satu adegan dalam film The Moon. (CJ ENM)

Salah satu adegan dalam film The Moon. (CJ ENM)



The Moon menceritakan mengenai kisah pesawat penjelajah bulan Korea yang berangkat menuju ke bulan pada tahun 2029. Akan tetapi, satu orang astronaut terperangkap di bulan akibat sebuah kecelakaan yang terjadi di luar angkasa. Film ini menggambarkan perjuangan kepala pusat antariksa Korea yang ingin menyelamatkan astronaut tersebut. Film ini telah dirilis pada tanggal 2 Agustus di Korea dan saat ini masih tayang di bioskop-bioskop di Korea.

Film ini disutradarai oleh Kim Yong-hwa, seorang sutradara ternama Korea yang menelurkan serial Along With the Gods. Serial tersebut menjadi serial pertama Korea yang kedua filmnya menembus sepuluh juta penonton.

Penonton The Moon bisa merasakan suasana menjelajah bulan seperti aslinya karena teknologi grafika komputer (CG) dan efek khusus visual (VFX) yang digunakan oleh film ini.



■ Wajah asli manusia di tengah bencana: Concrete Utopia

Film Concrete Utopia yang dirilis pada tanggal 9 Agustus lalu merupakan sebuah film mengenai kisah bencana gempa bumi besar di Seoul yang hanya menyisakan satu buah apartemen yang tersisa. Film ini menceritakan bagaimana para penyintas gempa bumi tersebut berkumpul dan berusaha untuk bertahan hidup.

Salah satu adegan dalam film Concrete Utopia. Lee Byung-hun yang berperan sebagai Yeong-tak berkata, Cuaca akhir-akhir ini sangat panas, tetapi latar belakang film ini adalah musim dingin dan ada ketegangan di sepanjang film ini sehingga saya berharap Anda semua bisa mengatasi rasa panas melalui film ini. (Lotte Entertainment)

Salah satu adegan dalam film Concrete Utopia. Lee Byung-hun yang berperan sebagai Yeong-tak berkata, "Cuaca akhir-akhir ini sangat panas, tetapi latar belakang film ini adalah musim dingin dan ada ketegangan di sepanjang film ini sehingga saya berharap Anda semua bisa mengatasi rasa panas melalui film ini." (Lotte Entertainment)



Dibandingkan tiga film sebelumnya, Concrete Utopia tidak disutradarai oleh sutradara ternama. Akan tetapi, aktor-aktor yang membintangi film ini tidak main-main. Akting Lee Byung-hun dalam film ini bahkan mendapatkan penilaian yang sangat tinggi.

Pada acara GV tanggal 4 Agustus, Sutradara Park Chan-wook berkata, "Film ini seperti membuka jendela baru pada sejarah akting Lee. Ia mampu mengekspresikan perubahan dengan dramatis pada setiap momen yang diperlukan." GV atau Guest Visit adalah sebuah acara di Korea di mana para tokoh di bidang perfilman hadir untuk berbincang mengenai sebuah film dengan para penonton yang hadir.

Concrete Utopia telah terjual ke 152 negara dan telah menjadi perhatian dunia karena diundang ke Festival Sitges dan sesi presentasi gala di Festival Film Internasional Toronto.

Concrete Utopia telah dirilis pada tanggal 10 Agustus lalu di Taiwan serta akan dirilis pada tanggal 17 Agustus mendatang di Malaysia, Hong Kong, Brunei Darussalam, dan Makau. Film ini juga akan dirilis di Indonesia (23 Agustus), Vietnam (1 September), Filipina (13 September), dan Jepang (Januari 2024).


km137426@korea.kr

konten yang terkait