Penulis: Lee Kyoung Mi
Enam hari menyambut pembukaan Jambore Pramuka Dunia Saemangeum, pemerintah mengumumkan bahwa persiapan akhir untuk menyambut para peserta telah selesai dilakukan. Proses pengecekan akhir bumi perkemahan, fasilitas dasar, dan program aktivitas telah dilaksanakan.
Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga, Kim Hyunsook, memberikan pengarahan terkait pada tanggal 25 Juli di Kompleks Pemerintahan Seoul, Jongno-gu, Seoul. Menteri Kim mengumumkan keadaan persiapan penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia yang akan digelar pada tanggal 1-12 Agustus di Saemangeum, Buan-gun, Provinsi Jeollabuk. Sekitar 43 ribu orang pramuka dari 158 negara akan mengikuti acara ini.
Berbagai fasilitas dasar telah selesai dipasang, seperti pipa penyaluran air, pipa pembuangan air, dan fasilitas pembuangan limbah. Fasilitas dasar untuk bumi perkemahan juga sudah siap digunakan, seperti toilet, kamar mandi, dan keran air minum.
Selain itu, ruang terbuka, rumah sakit, dan pusat media seni juga sudah siap untuk dipakai. Ruang terbuka tersebut akan dipakai oleh para peserta untuk berkumpul saat upacara pembuka, upacara penutup, dan konser K-pop diselenggarakan. Panitia juga menyiapkan layanan internet nirkabel berkecepatan tinggi.
Para peserta dapat mengikuti berbagai kegiatan yang telah disediakan oleh panitia, seperti membuat api, membuat rakit, menaiki kuda, memanjat tebing, dan paralayang.
Selain itu, ada pula berbagai program khusus yang disiapkan melalui kerja sama dengan 14 pemerintah kota dan kabupaten di dalam Provinsi Jeollabuk, misalnya tur ke Desa Hanok Jeonju dan warisan budaya tak benda nasional. Ada pula program templestay yang diselenggarakan di Kuil Naesosa di Buan dan Kuil Geumsansa di Gimje.
Para peserta jambore juga akan bisa menonton penampilan sebelas idola Korea populer pada konser K-pop yang akan digelar pada tanggal 6 Agustus. Beberapa artis yang akan hadir adalah IVE, STAYC, NMIXX, dan ZEROBASEONE.
Selama pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia Saemangeum, ruang laporan terpadu akan dioperasikan selama 24 jam untuk merespon berbagai keadaan darurat. Pos polisi dan pos pemadam kebakaran yang dioperasikan di dalam bumi perkemahan akan bisa berbagi informasi dalam waktu nyata agar bisa merespon kecelakaan atau kebakaran yang terjadi selama acara berlangsung.
Menteri Kim mengungkapkan, "Status budaya Korea akan meningkat lebih tinggi melalui penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia Saemangeum. Selain itu, para peserta dari berbagai negara di dunia akan bisa menikmati budaya tradisional Korea sekaligus teknologi termutakhir Korea."
Menteri Kim menambahkan, "Kami akan berusaha sebaik mungkin dalam waktu yang tersisa agar para peserta dapat menikmati acara dengan senang dan aman."
km137426@korea.kr