Kebudayaan

2023.06.20

Seorang pengajar KSIC (King Sejong Institute Center) Indonesia sedang menjelaskan mengenai wisata Kota Seoul kepada para siswa pada tanggal 30 Mei. (Facebook resmi KSIC Indonesia)

Seorang pengajar KSIC (King Sejong Institute Center) Indonesia sedang menjelaskan mengenai wisata Kota Seoul kepada para siswa pada tanggal 30 Mei. (Facebook resmi KSIC Indonesia)



Penulis: Margareth Theresia

Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata bersama dengan King Sejong Institute Foundation mengungkapkan pada tanggal 20 Juni bahwa 19 KSI (King Sejong Institute) baru akan didirikan di 16 negara pada tahun 2023.

Jumlah KSI di seluruh dunia saat ini sudah mencapai 248 tempat di 85 negara. KSI adalah tempat di mana masyarakat dunia dapat mempelajari bahasa Korea.

Pada tahun ini, KSI akan dibuka di enam negara baru, yaitu Peru, Malawi, Pantai Gading, Islandia, Austria, dan Slovenia. Masyarakat di sana akan bisa mempelajari bahasa Korea yang diajarkan oleh para ahli bahasa Korea.

Terdapat 81 lembaga dari 35 negara yang mendaftar dalam penawaran publik untuk pembukaan KSI baru. Setelah melalui proses seleksi selama empat bulan, hanya 19 tempat yang ditetapkan sebagai tempat pendirian KSI baru.

Kriteria pendirian KSI baru oleh komite tersebut antara lain adalah permintaan dan penyediaan kelas bahasa Korea, ketersediaan ruang kelas dan ruang dokumen, ketersediaan tenaga pengajar bahasa Korea dan tenaga administrasi, serta wawancara langsung dengan lembaga setempat yang akan mengelola KSI tersebut.

Jumlah KSI terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan untuk penyediaan kelas bahasa Korea berkat popularitas kebudayaan Korea di seluruh dunia.

Kepala Departemen Kebijakan Kebudayaan di Kementerian, Jung Hyang-mi, berkata, "Pendidikan bahasa merupakan kunci dalam pertukaran budaya yang mendorong pemahaman masyarakat mengenai budaya lain. Popularitas kebudayaan Korea turut mendorong popularitas pendidikan bahasa Korea."

Jung menambahkan, "Agar popularitas pendidikan bahasa Korea terus berlanjut di seluruh dunia, kami akan terus mendorong pembukaan KSI baru di seluruh dunia. Kami akan meningkatkan layanan KSI melalui tujuan pembelajaran yang tepat, kurikulum yang tepat, pemilihan pengajar bahasa Korea ahli, serta penyediaan buku pembelajaran yang beragam."

Jung menutup, "Melalui merek bernama KSI ini, pemerintah akan terus berusaha agar KSI bisa terus dipercaya sebagai lembaga pendidikan khusus dalam bidang bahasa Korea."

KSI pertama kali didirikan pada tahun 2007 dengan 740 orang peserta. Saat ini jumlah peserta KSI di seluruh dunia sudah mencapai 117.636 orang peserta.



Sebaran KSI di seluruh dunia. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)

Sebaran KSI di seluruh dunia. (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata)


margareth@korea.kr