Kebudayaan

2023.05.25

Foto di atas menunjukkan Pelabuhan Busan yang dipamerkan dalam sebuah pameran khusus bertajuk Busan yang penuh dengan semangat, kota yang terhubung dengan laut (terjemahan tidak resmi). Pameran ini diselenggarakan oleh KCC Prancis mulai tanggal 31 Mei mendatang (waktu setempat). (KCC Prancis)

Foto di atas menunjukkan Pelabuhan Busan yang dipamerkan dalam sebuah pameran khusus bertajuk "Busan yang penuh dengan semangat, kota yang terhubung dengan laut (terjemahan tidak resmi)." Pameran ini diselenggarakan oleh KCC Prancis mulai tanggal 31 Mei mendatang (waktu setempat). (KCC Prancis)



Penulis: Park Hye Ri

Masyarakat Prancis bisa merasakan langsung sejarah, kuliner, seni budaya, dan pariwisata Busan melalui sebuah acara yang digelar di Prancis untuk memperkenalkan Busan. Busan adalah kota yang menjadi kandidat tuan rumah World Expo 2030.

KCC (Korean Cultural Center) Prancis mengungkapkan pada tanggal 24 Mei bahwa acara khusus bertema Busan bertajuk "2023 Korean Culture Festival: Taste Korea!" akan diselenggarakan pada tanggal 30 Mei hingga 16 September (waktu setempat). Acara ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan KTO (Badan Pariwisata Korea) cabang Kota Paris, Komite Penawaran untuk World Expo 2030 Busan, dan Pemerintah Kota Busan.

Acara Taste Korea! yang diselenggarakan untuk kelima kalinya tahun ini merupakan sebuah acara yang diselenggarakan untuk memperkenalkan seni budaya dan kuliner Korea kepada masyarakat Prancis. Acara ini diselenggarakan untuk mendorong suksesnya penawaran Kota Busan sebagai tuan rumah World Expo 2030 dengan meningkatkan kesadaran masyarakat Prancis terhadap Kota Busan. Acara budaya bertema Busan ini diselenggarakan di Kota Paris yang merupakan lokasi kantor pusat BIE (Bureau International des Expositions).

KCC yang terletak di jantung Kota Paris juga menyelenggarakan pameran bertema Busan selama periode acara. Pameran tersebut memperkenalkan sisi seni budaya Kota Busan, seperti sejarah, kehidupan masyarakat, dan Festival Film Internasional Busan. Pameran khusus bertajuk "Busan yang penuh dengan semangat, kota yang terhubung dengan laut (terjemahan tidak resmi)" ini diselenggarakan pada tanggal 31 Mei hingga 16 September dengan menampilkan Busan sejak pembukaan Pelabuhan Busan hingga masa industri.

Pameran tersebut berisi seri Busan Evoked karya fotografer Park Jongwoo, Project, Sound of the Factory karya seniman musik Seoryang Kim, dan Welcome to Busan karya seniman visual Jung Yun-Sun. Karya Park menampilkan panorama Kota Busan yang spesial sebagai sebuah kota di mana sejarah dan budaya kontemporer bisa hidup berdampingan.

Delapan orang seniman AI (kercerdasan buatan) Korea dan Prancis juga bekerja sama untuk menyelenggarakan sebuah pameran NFT. Pameran ini akan menyuguhkan seni digital yang berisi menampilkan sosok Busan melalui sisi visual yang berbeda. Pameran ini akan diselenggarakan pada tanggal 31 Mei hingga 30 September (waktu setempat) dengan tema "Potret Busan pada era kecerdasan buatan."

Pesona Busan juga diperkenalkan melalui video seni media empat sisi yang memenuhi ruang pameran. Pameran tersebut merupakan sebuah pameran seni media bertajuk "Di tengah ombak (terjemahan tidak resmi)" yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni hingga 30 Agustus. Pengunjung bisa melihat enam karya d'strict, salah satunya adalah "Ombak kencang yang menggulung cahaya cemerlang (terjemahan tidak resmi)." d'strict adalah sebuah perusahaan seni media Korea yang sudah mendapatkan pengakuan dunia.


Ombak kencang yang menggulung cahaya cemerlang (terjemahan tidak resmi). (d'strict)

"Ombak kencang yang menggulung cahaya cemerlang (terjemahan tidak resmi)." (d'strict)



KCC Prancis juga akan memperkenalkan warisan budaya Kota Busan kepada masyarakat setempat melalui berbagai aktivitas dan pertunjukan melalui kerja sama dengan Busan National Gugak Center.

Busan National Gugak Center akan menampilkan "Musik dan tarian untuk penyembuhan (terjemahan tidak resmi)" di Guimet National Museum of Asian Arts yang merupakan galeri seni Asia terbesar di Eropa. Pertunjukan tersebut akan menampilkan pertunjukan syamanisme tradisional, seperti tarian salpuri, jinsoe, dan juga seungmu (warisan budaya takbenda nasional nomor 27).

Busan National Gugak Center juga akan memperkenalkan akar sejarah warisan budaya Busan melalui Konferensi Warisan Budaya Takbenda Busan yang diselenggarakan sehari sebelum pertunjukan tersebut. Konferensi tersebut akan memperkenalkan tarian dongnaehakchum dan pertunjukan musik busan nongak. Selain itu, pengunjung juga bisa mengikuti program belajar tari talchum (tari topeng) dan membuat topeng jedaegaksital (salah satu jenis topeng tradisional Korea). Program ini akan diselenggarakan pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni di KCC Prancis.


Busan National Gugak Center akan menampilkan Musik dan tarian untuk penyembuhan (terjemahan tidak resmi) pada tanggal 1 Juni di Guimet National Museum of Asian Arts. Foto di atas merupakan salah satu bagian dari pertunjukan jinsoe. (Busan National Gugak Center)

Busan National Gugak Center akan menampilkan "Musik dan tarian untuk penyembuhan (terjemahan tidak resmi)" pada tanggal 1 Juni di Guimet National Museum of Asian Arts. Foto di atas merupakan salah satu bagian dari pertunjukan jinsoe. (Busan National Gugak Center)



KCC Prancis dan Komite Penawaran untuk World Expo 2030 Busan juga akan mengelola paviliun informasi World Expo 2030 Busan yang dibuat mirip seperti paviliun yang dibuat oleh Kekaisaran Korea pada Paris Exposition tahun 1900.

Dalam paviliun tersebut, berbagai obyek seni akan ditampilkan, seperti giwa (genting tradisional) dan gat (topi tradisional) yang diinterpretasi ulang. Benda-benda tersebut sangat populer saat paviliun Kekaisaran Korea ditampilkan pada tahun 1900. Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto di zona foto yang menggunakan realitas berimbuh. Selain itu, para pengunjung juga bisa menikmati seni media yang menggunakan byeongpung (papan penutup tradisional Korea).

Selain itu, berbagai acara untuk menarik minat pengunjung juga akan diselenggarakan. Pada upacara pembukaan tanggal 30 Mei, KCC akan mengundang para tokoh terkemuka, jurnalis, dan pemengaruh terkenal setempat. Kuliner khas bukan akan diperkenalkan kepada mereka, seperti neobiani (daging bakar khas kerajaan) dan bibimdangmyeon (mi campur).

KCC juga akan menyiapkan warung kaki lima ala Busan agar para pengunjung bisa mencicipi berbagai jajanan khas busan seperti dongnae-pajeon (gorengan ala Busan), eomuktang (sup bakso ikan), dan ssiat hotteok (panekuk manis).

Pop up cafe bernama Busan Dabang akan dioperasikan selama sepuluh hari mulai tanggal 30 Mei. Kafe ini terinspirasi dari sebuah kedai kopi bernama Mildawon di Busan yang menjadi tempat persembunyian para cendekiawan dan seniman pada masa Perang Korea (1950-1953). KCC memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan sisi lain Kota Busan yang saat ini terkenal sebagai kota kopi.


Poster acara 2023 Korean Culture Festival: Taste Korea! yang akan diselenggarakan oleh KCC Prancis pada tanggal 30 Mei hingga 16 September. (KCC Prancis)

Poster acara "2023 Korean Culture Festival: Taste Korea!" yang akan diselenggarakan oleh KCC Prancis pada tanggal 30 Mei hingga 16 September. (KCC Prancis)


hrhr@korea.kr

konten yang terkait