Kebudayaan

2023.05.11



Penulis: Lee Kyoung Mi, Son Yerhin
Video: Kim Sunjoo, Lee Jun Young
Seoul, Korea

Dalam bahasa Yunani kuno, 'arete' memiliki arti 'keunggulan' dan 'kehebatan.' Ada sebuah grup pemusik di Korea yang mengejar keunggulan dalam dunia musik sehingga mengambil kata arete sebagai nama grup. Grup alat musik gesek tersebut adalah Arete Quartet.

"Ayo kita coba bar 177 sekali lagi."
"Sepertinya kalau dimainkan seperti ini akan membosankan, bagaimana kalau kita mainkan dengan tempo seperti ini di bagian akhir?"
"Wah, nadanya terus naik. Bagaimana kalau kita lakukan lagi?"

Korea.net menemui Arete Quartet pada tanggal 19 April lalu di sebuah studio latihan yang terletak di Seocho-gu, Seoul. Kami sangat terkesan karena mereka terus berlatih tanpa henti walaupun tim kami sedang sibuk mengatur posisi kamera untuk keperluan wawancara.

Arete Quartet pertama kali dibentuk pada tahun 2019. Saat ini, grup ini terdiri dari Chaeann Jeon (violinis pertama), Jieun Son (violinis kedua, anggota tamu), Yoonsun Jang (violis), dan Seonghyeon Park (selis). Mereka semua memiliki ketertarikan terhadap chamber music sehingga mereka membuat grup ensambel dan mempelajarinya bersama. Mereka sempat membicarakan mengenai masa depan mereka saat makan bersama setelah melakukan pertunjukan di Jepang. Mereka berempat lalu membentuk kuartet atas saran dari Park.

Walaupun umur grup mereka belum genap berusia empat tahun, tetapi kemampuan mereka sudah diakui di panggung dunia. Mereka telah memenangkan Kompetisi Internasional Mozart pada bulan Februari lalu serta mendapatkan penghargaan interpretasi terbaik untuk kuartet gesek Mozart. Pada tahun 2022, mereka telah mampu memenangkan Special Prize ProQuartet pada gelaran ARD International Music Competition Munich di Jerman.

Pada Mei 2021, Arete Quartet mampu menjadi grup Korea pertama yang memenangkan kategori kuartet gesek pada Prague Spring International Music Competition yang digelar di Ceko. Mereka memenangkan lima penghargaan khusus pada kompetisi tersebut. Kompetisi tersebut merupakan kompetisi global pertama yang mereka ikuti setelah grup mereka terbentuk. Mereka mampu meraih juara pertama pada kompetisi global pertama mereka.

Saat ini mereka berempat sedang mempelajari chamber music bersama di University of Music and Performing Arts Munich dan terus melakukan pertunjukan bersama.


Arete Quartet memperdengarkan "String Quartet No.4" karya Isang Yun dalam wawancara dengan Korea.net. Mereka memilih lagu tersebut karena lagu tersebut memiliki elemen Korea yang terasa melalui ritme lagu tersebut sehingga pembaca Korea.net akan menyukai lagu tersebut. Dari kiri ke kanan: Jieun Son (violinis kedua, anggota tamu), Chaeann Jeon (violinis pertama), Yoonsun Jang (violis), dan Seonghyeon Park (selis). (Kim Sunjoo)



Korea.net lalu bertanya kepada Park mengenai rahasia untuk bisa mendapatkan hasil yang luar biasa tersebut. "Tidak ada rahasia. Kami hanya berlatih keras dan berusaha agar kami tidak kehilangan arah. Kemampuan memang penting, tetapi kami juga berpikir bahwa keberuntungan juga penting," jelas Park.

Apabila tidak ada jadwal khusus, anggota Arete Quartet biasanya bertemu pada pagi hari lalu berpisah pada malam hari. Tidak ada yang berbeda dengan jadwal tersebut walaupun mereka memiliki kompetisi maupun pertunjukan. Masing-masing anggota memiliki prestasi yang luar biasa saat berkompetisi sebagai pemusik solo. Akan tetapi, mereka tidak bisa bertumpu hanya dalam kemampuan individual saja saat berkompetisi sebagai kuartet alat musik gesek.

Sama seperti jenis pertunjukan lain, keempat anggota Arete Quartet berpikir bahwa dialog dan diskusi penting dalam pertunjukan kuartet alat musik gesek. Mereka mengungkapkan hidup mereka sebagai 'kehidupan kuartet,' yang berarti adalah kehidupan berat para pemusik yang harus berdialog dan berlatih tanpa henti.

"Yang paling penting adalah memahami dan bermain sesuai dengan peran masing-masing. Apabila seorang pemusik tidak memahami hal tersebut, maka berlatih secara pribadi maupun grup tidak akan ada artinya. Pemahaman terhadap peran masing-masing akan berlanjut ke pemahaman mengenai musik, apabila pemahaman terhadap musik sudah baik, maka pemahaman tersebut akan berpengaruh pada kualitas karya yang kita mainkan. Oleh karena itu, kami berusaha untuk berlatih alat musik bersama dan juga berdialog bersama," ujar Park.


▲ 아레테 콰르텟이 2021년 5월 프라하의 봄 국제 음악콩쿠르 현악사중주 부문에서 1위를 차지하고 트로피를 받는 모습. 프라하의 봄 국제 음악 축제

Arete Quartet menerima trofi setelah menjadi juara pertama pada kategori kuartet gesek pada Prague Spring International Music Competition yang digelar di Ceko pada bulan Mei 2021. (Prague Spring Festival)



Para pemusik Korea muda saat ini sedang menguasai panggung musik klasik dunia. Selain Arete Quartet, beberapa pemusik muda Korea yang menjadi juara kompetisi musik klasik antara lain adalah pianis Lim Yunchan (Kompetisi Piano Internasional Van Cliburn di Amerika Serikat), violinis Yang In Mo (Kompetisi Biola Jean Sibelius di Finlandia), dan selis Choi Ha-young (Kompetisi Musik Internasional Ratu Elisabeth di Belgia). Mereka adalah generasi emas dunia musik klasik Korea.

Keempat anggota Arete Quartet merasa bahwa ungkapan K-classic adalah sesuatu yang unik dan menarik. Makna dari ungkapan tersebut adalah musik klasik yang berakar di dunia barat tetapi dimainkan kembali melalui interpretasi ala Korea. Park berkata, "Ada banyak pemusik berbakat dan luar biasa di Korea." Park berharap agar masyarakat tidak hanya mendukung para pemusik untuk memenangkan kompetisi saja, tetapi juga terus memberikan dukungan besar dalam berbagai aktivitas mereka.

Filsuf Jerman, Johann Wolfgang von Goethe pernah berkata bahwa kuartet alat musik gesek sebagai "Dialog antara empat orang cendekiawan." Arete Quartet juga berusaha agar dialog ini terus berjalan tanpa henti. Jeon berkata, "Kami ingin menunjukkan musik kami di panggung yang lebih besar dan penonton dari berbagai negara yang berbeda."


km137426@korea.kr

konten yang terkait