Penulis: Park Hye Ri
Foto: Segye Ilbo
Direktur KOCIS, Kim Jangho menyebutkan peran KCC (Korean Cultural Center), "Bukan sebagai tempat promosi budaya secara sederhana saja, tetapi kami berusaha membuat KCC agar bisa menjadi basis lanjutan untuk ekspor budaya dengan menjadikannya sebagai 'salesman' untuk industri budaya Korea." KOCIS (Dinas Kebudayaan dan Informasi Korea) merupakan lembaga yang berada di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata.
Dalam wawancara dengan Segye Ilbo yang dipublikasikan pada tanggal 29 Maret, Direktur Kim berkata, "Kami telah memegang kesempatan terbaik untuk mempromosikan budaya Korea."
Direktur Kim menerima wawancara dengan Segye Ilbo selama satu jam pada tanggal 22 Maret di KOCIS Center, Jung-gu, Seoul.
Direktur Kim menjelaskan bahwa KCC menerima perhatian yang sangat besar di negara-negara tempat KCC beroperasi.
Semakin banyak negara di dunia yang meminta agar KCC dioperasikan di negaranya. Direktur Kim berkata, "Saat saya mendengar bahwa semakin banyak lembaga-lembaga kebudayaan terkait di dunia yang menghubungi kami karena ingin berkomunikasi dan tertarik dengan KCC, saya sekali lagi sadar bahwa status budaya Korea semakin meningkat di dunia."
KCC berada pada garis terdepan di luar Korea dalam perannya untuk mempromosikan budaya Korea di dunia. KCC dibuka pertama kali pada tahun 1979 di Tokyo dan New York. Saat ini terdapat 33 KCC di 28 negara di dunia. Tahun ini, KCC baru akan dibuka di Austria dan Swedia.
Direktur Kim juga mengungkapkan pendapatnya mengenai 'Teori Puncak K-culture' saat menyebutkan bahwa demam hallyu sedang mencapai puncaknya saat ini.
Direktur Kim mengungkapkan, "Potensi dari K-culture dimulai dari basis awalnya, lalu berkembang dalam waktu yang cukup lama hingga menjadi kuat lalu bisa memberikan dampak besar dan populer di dunia."
Direktur Kim menjelaskan, "Saat ini K-contents sudah memiliki struktur yang bagus. Penikmat K-contents di luar Korea sebagian besar berusia belasan hingga 20-an tahun. Saat mereka nanti berusia lebih dewasa, mereka secara natural akan mengingat kembali kenangan mereka saat menyukai K-contents di masa muda. Oleh karena itu, K-contents memiliki kemungkinan untuk berkembang lebih besar lagi."
Direktur Kim melanjutkan, "Akan tetapi, kita tidak boleh puas. Kita harus mengembangkan K-contents ke genre baru dan mencoba hal-hal yang baru. Kita juga harus berusaha untuk melakukan pelokalan agar masyarakat dunia bisa merasakan K-contents lebih dekat lagi."
Segye Ilbo juga menyampaikan arah dan pengalaman para direktur KCC serta pejabat kebudayaan dan informasi yang berkumpul di Seoul pada tanggal 14-17 Maret lalu. Sebanyak 33 orang direktur menghadiri rapat akbar tersebut, termasuk 28 direktur KCC di luar negeri dan lima orang serta pejabat kebudayaan dan informasi yang mempromosikan budaya Korea di 29 negara di seluruh dunia.
Direktur Kim memimpin rapat akbar yang diselenggarakan secara luring untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.