 
Nilai ekspor K-Food selama periode Januari-September tahun 2025 melampaui 8 miliar dolar sehingga mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. Foto di atas menunjukkan produk ramyeon di sebuah minimarket, Jongno-gu, Seoul pada tanggal 29 Oktober 2025.
Penulis: Kim Seon Ah
Foto: Kim Seon Ah
Nilai ekspor K-Food selama periode Januari-September tahun 2025 melampaui 8 miliar dolar sehingga mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. 
Menurut Layanan Bea Cukai pada tanggal 28 Oktober 2025, nilai ekspor makanan Korea pada periode tersebut mencapai 8,48 miliar dolar atau naik 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). 
Ekspor K-Food terus menunjukkan tren kenaikan selama sembilan tahun berturut-turut sejak tahun 2016 (6,06 miliar dolar) hingga tahun 2024. 
Berdasarkan komoditas, makanan olahan yang menyumbang 61,3% dari total ekspor tercatat sebesar 5,2 miliar dolar atau meningkat 6,7%. Produk perikanan mencapai 2,33 miliar dolar (naik 11,2%), produk peternakan 280 juta dolar (naik 50,3%), produk pertanian 660 juta dolar (naik 5,6%), dan produk kehutanan 20 juta dolar (naik 24,6%). 
Pada tingkat produk spesifik, 
ramyeon (1,13 miliar dolar, naik 24,5%) dan
 gim (produk rumput laut kering buatan Korea) (880 juta dolar, naik 14,0%) memimpin pertumbuhan ekspor. Selain itu, biskuit dan makanan ringan (570 juta dolar, naik 2,0%), produk kopi olahan (280 juta dolar, naik 15,8%), saus (310 juta dolar, naik 7,2%), serta berbagai minuman (520 juta dolar, naik 2,6%) juga mencatat peningkatan. 
Dari sisi negara tujuan ekspor, Amerika Serikat (1,6 miliar dolar, naik 18,9%), Tiongkok (1,5 miliar dolar, naik 17,7%), dan Jepang (1,16 miliar dolar, naik 13,7%) menyumbang lebih dari separuh total ekspor. Tingkat pertumbuhan ekspor tercatat 13,1% untuk Amerika Serikat, 12,5% untuk Tiongkok, dan 6,7% untuk Jepang.