Bisnis

2025.06.27

Pemerintah Korea pada tanggal 26 Juni 2025 mengumumkan bahwa Korea berhasil menghimpun dana asing sebesar total 1,4 miliar euro (sekitar 1,6 miliar dolar AS atau 2,2 triliun won). Foto di atas menunjukkan sosok Pusat Tanggapan Pemalsuan Uang milik Hana Bank yang terletak di Jung-gu, Seoul. (Yonhap News)

Pemerintah Korea pada tanggal 26 Juni 2025 mengumumkan bahwa Korea berhasil menghimpun dana asing sebesar total 1,4 miliar euro (sekitar 1,6 miliar dolar AS atau 2,2 triliun won). Foto di atas menunjukkan sosok Pusat Tanggapan Pemalsuan Uang milik Hana Bank yang terletak di Jung-gu, Seoul. (Yonhap News)



Penulis: Kim Seon Ah

Pemerintah Korea pada tanggal 26 Juni 2025 mengumumkan bahwa Korea berhasil menghimpun dana asing sebesar total 1,4 miliar euro (sekitar 1,6 miliar dolar AS atau 2,2 triliun won). Dana tersebut diperoleh melalui penerbitan obligasi valuta asing berdenominasi euro untuk pertama kalinya sejak pemerintahan baru dilantik.

Ini merupakan penerbitan obligasi berdenominasi euro pertama dalam empat tahun terakhir sejak tahun 2021. Penerbitan ini mendapat perhatian besar dari investor global dengan permintaan yang sangat tinggi. Total permintaan mencapai 19 miliar euro (sekitar 22,2 miliar dolar AS atau 30 triliun won), yang merupakan jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Jumlah ini setara dengan 13,6 kali lipat dari nilai penerbitan.

Obligasi tersebut diterbitkan dalam dua tenor, masing-masing 700 juta euro untuk jangka waktu 3 tahun dan 7 tahun. Pemerintah mempromosikan arah kebijakan pro-pasar dari pemerintahan baru melalui London Road Show dan sesi penjelasan daring. Upaya ini menghasilkan partisipasi besar dari investor berkualitas termasuk bank sentral dan dana kekayaan negara.

Khususnya, keberhasilan penerbitan "Korea paper" lainnya oleh Bank Ekspor-Impor Korea (750 juta euro) dan Bank IBK (1 miliar dolar AS) menjadi latar belakang penting. Hal ini membuat keberhasilan penerbitan obligasi kali ini dinilai mencerminkan kepercayaan dan harapan komunitas keuangan internasional terhadap pemerintahan baru.

Melalui penerbitan ini, pemerintah tidak hanya memperkuat cadangan devisa, tetapi juga telah mengamankan dana untuk pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada bulan September dan November mendatang. Pemerintah akan mempertimbangkan penerbitan tambahan obligasi (sekitar 1,9 miliar dolar AS) tergantung pada kondisi pasar di paruh kedua tahun ini.

sofiakim218@korea.kr

konten yang terkait