Bisnis

2025.02.12

Jumlah transaksi kumulatif rekening terintegrasi obligasi pemerintah asing berhasil melampaui angka 60 triliun won. Foto di atas menunjukkan tampak luar gedung Korea Securities Depository yang terletak di Yeongdeungpo-gu, Seoul. (Korea Securities Depository)

Jumlah transaksi kumulatif rekening terintegrasi obligasi pemerintah asing berhasil melampaui angka 60 triliun won. Foto di atas menunjukkan tampak luar gedung Korea Securities Depository yang terletak di Yeongdeungpo-gu, Seoul. (Korea Securities Depository)



Penulis: Yoo Yeon Gyeong

Jumlah transaksi kumulatif rekening terintegrasi obligasi pemerintah asing berhasil melampaui angka 60 triliun won.

Korea Securities Depository (KSD) mengungkapkan pada tanggal 11 Februari 2025 bahwa jumlah saldo penyimpanan yang digunakan oleh rekening terintegrasi obligasi pemerintah asing mencapai 2,6 triliun won pada bulan Desember 2024.

Transaksi kumulatif rekening-rekening tersebut bahkan mencapai 61,6 triliun won per bulan Desember 2024.

Sistem rekening terintegrasi obligasi pemerintah asing pertama kali diperkenalkan Korea pada bulan Juni 2024 untuk menarik investor asing.

Angka pembayaran bahkan melebihi 20 triliun won hanya dalam bulan Desember 2024 saja. Hasil tersebut berhasil dicapai berkat peningkatan transaksi setelah Korea berhasil masuk ke dalam Indeks Obligasi Pemerintah Dunia (WGBI) pada bulan Oktober 2024.

Rekening terintegrasi obligasi pemerintah asing merupakan rekening yang dibentuk melalui sistem kerja sama antara KSD dengan ICSD (International Central Securities Depository) untuk transaksi obligasi pemerintah antar negara.

Sistem tersebut dibentuk untuk menyederhanakan proses investasi obligasi pemerintah Korea bagi investor asing. Investor asing menjadi mudah untuk berinvestasi di obligasi pemerintah Korea tanpa proses yang rumit, seperti penetapan lembaga penyimpanan di Korea atau membuka rekening terpisah.

CEO KSD Lee Soonho berkata, "Kami akan terus membantu obligasi pemerintah Korea untuk proses internasionalisasi dengan mendengarkan opini-opini dari berbagai lembaga terkait pasar modal global."


dusrud21@korea.kr

konten yang terkait