Bisnis

2025.01.15

Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan agar setiap negara menetapkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri masa depan dengan merujuk pada contoh Korea. Korea memimpin pertumbuhan pesat dalam industri berat pada tahun 1970-an. Foto di atas menunjukkan kontainer ultra-besar bertenaga metanol di dunia yang dibangun awal tahun 2024 oleh HD Hyundai Heavy Industries. (Instagram resmi HD Hyundai Heavy Industries)

Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan agar setiap negara menetapkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri masa depan dengan merujuk pada contoh Korea. Korea memimpin pertumbuhan pesat dalam industri berat pada tahun 1970-an. Foto di atas menunjukkan kontainer ultra-besar bertenaga metanol di dunia yang dibangun awal tahun 2024 oleh HD Hyundai Heavy Industries. (Instagram resmi HD Hyundai Heavy Industries)



Penulis: Lee Da Som

Dana Moneter Internasional (IMF) menyarankan agar setiap negara merujuk pada contoh Korea dan mempertimbangkan untuk memberikan dukungan strategis, seperti memperkuat manfaat pajak. IMF menjelaskan dukungan subsidi pemerintah Korea menyebabkan pertumbuhan pesat industri berat Korea pada tahun 1970-an.

Menurut banyak media Korea, termasuk Yonhap News, IMF melaporkan pada tanggal 13 Januari 2025 dalam laporannya, Industrialization and the Big Push: Theory and Evidence from South Korea bahwa pemerintah Korea mempromosikan 'subsidi satu kali' yang memasukkan teknologi asing untuk memperkuat daya saing di sektor industri berat dari tahun 1973 hingga 1979.

IMF mengatakan, "Korea juga memberikan manfaat pajak dan dukungan finansial untuk penelitian dan pengembangan teknologi (R&D) dan peningkatan proses produksi."

IMF menambahkan, "Kebijakan dukungan langsung dan tidak langsung ini mendorong pengenalan teknologi oleh perusahaan dan memberikan efek penyebaran yang positif bagi ekonomi lokal."

Sebagai hasil dari kebijakan dukungan ini, produktivitas industri berat inti Korea meningkat, dan pangsa industri berat terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat sebesar 8,6 poin persentase (p) dibandingkan sebelum subsidi dibayarkan. Angka tersebut meningkat dari 15,0% menjadi 23,6%. Intensitas ekspor industri berat juga meningkat dari 30,0% menjadi 46,2%.

Hasilnya, IMF menganalisis bahwa Korea mampu mengubah struktur industrinya untuk berfokus pada industri berat sehingga ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi Korea dalam jangka panjang.

IMF menegaskan bahwa "dukungan strategis bagi industri masa depan diperlukan untuk membangun fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan di tengah situasi perlambatan ekonomi global."

IMF juga menyarankan bahwa "setiap negara harus merujuk pada contoh sukses Korea dan menetapkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri masa depan."

dlektha0319@korea.kr