Penjabat Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea, Yoo Jae-seong (di tengah pada baris depan) terlihat berfoto bersama para pejabat kepolisian dari berbagai negara yang hadir dalam Pertemuan Operasi Global yang digelar pada tanggal 11 November 2025 di kantor Badan Kepolisian Nasional Korea, Seodaemun-gu, Seoul. (Yonhap News)
Penulis: Yoo Yeon Gyeong
Badan Kepolisian Nasional Korea (KNPA) menggelar Pertemuan Operasi Global pada tanggal 11 November 2025 untuk menanggapi kejahatan lintas negara bersama 15 negara lain, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Kamboja.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan daring pertama yang membahas mengenai operasi bersama dalam memberantas penipuan dan perdagangan manusia lintas negara. Pertemuan yang dipimpin oleh Korea itu digelar hingga tanggal 12 November 2025 di Seoul.
KNPA menjelaskan bahwa nama operasi yang dipilih adalah Breaking Chains yang bermakna tekad para polisi untuk membebaskan para korban kejahatan lintas negara dengan memberantas rantai kejahatan.
16 negara yang bergabung dalam operasi tersebut adalah Korea, Laos, Malaysia, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Vietnam, Inggris, Indonesia, Jepang, Tiongkok, Kamboja, Kanada, Thailand, Filipina, Australia, dan Uni Emirat Arab.
Tiga organisasi internasional yang ikut bekerja sama adalah INTERPOL (Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional), ASEANAPOL (Kepolisian Nasional ASEAN), dan UNODC (Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa Urusan Narkoba dan Kejahatan).
Pertemuan tersebut membahas mengenai data-data terkait dokumen penangkapan untuk organisasi kejahatan, seperti penipuan dan kejahatan siber.
Setiap negara menyampaikan informasi yang mereka miliki lalu para peserta pertemuan membahas arah kerja sama untuk menangkap lalu mendeportasi para pelaku ke negara asal.
Terdapat delapan kasus terkait organisasi penipuan yang sudah memiliki bukti lengkap sehingga para polisi yang hadir membicarakan tanggapan bersama untuk menangkap para pelaku dan menyelamatkan para korban.
dusrud21@korea.kr