Kebijakan

2025.05.22

Institut Nasional Evaluasi Keamanan Pangan dan Obat-obatan yang berada di bawah Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan pada tanggal 22 Mei 2025 mengungkapkan bahwa metode uji alternatif pengganti hewan yang dikembangkan oleh institusi tersebut telah ditetapkan sebagai standar global oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pada tanggal 14 Mei 2025. (Yonhap News)

Institut Nasional Evaluasi Keamanan Pangan dan Obat-obatan yang berada di bawah Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan pada tanggal 22 Mei 2025 mengungkapkan bahwa metode uji alternatif pengganti hewan yang dikembangkan oleh institusi tersebut telah ditetapkan sebagai standar global oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pada tanggal 14 Mei 2025. (Yonhap News)



Penulis: Lee Da Som

Institut Nasional Evaluasi Keamanan Pangan dan Obat-obatan yang berada di bawah Badan Keamanan Pangan dan Obat-obatan pada tanggal 22 Mei 2025 mengungkapkan bahwa metode uji alternatif pengganti hewan yang dikembangkan oleh institusi tersebut telah ditetapkan sebagai standar global oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pada tanggal 14 Mei 2025.

Ini merupakan metode uji alternatif pengganti hewan pertama yang dikembangkan di Korea dan ditetapkan sebagai standar internasional ISO.

Metode ini telah dikembangkan sejak tahun 2019 oleh Pusat Validasi Metode Alternatif Korea di bawah institusi tersebut. Metode tersebut digunakan untuk mengukur iritasi kulit yang disebabkan oleh alat medis dengan menggunakan model kulit manusia yang dikembangkan dalam Korea.

Model kulit manusia ini adalah model kulit 3D yang dikembangkan agar menyerupai kulit manusia secara biokimia dan morfologi dan dibuat dari sel keratinosit jaringan epidermis manusia.

Badan tersebut mengatakan, "Penetapan metode uji ini sebagai standar global ISO diharapkan dapat mendorong sektor bio-kesehatan dalam Korea serta menghemat waktu dan biaya bagi pelaku industri seperti lembaga uji nonklinis dalam meneliti iritasi kulit akibat alat medis."

Ia menambahkan, "Kami akan terus bekerja sama dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta ISO untuk mengoordinasikan metode uji alternatif pengganti hewan yang dikembangkan di Korea. Selain itu, kami akan meningkatkan konsistensi regulasi dan mendukung penerapan metode tersebut."

dlektha0319@korea.kr

konten yang terkait