Perdana Menteri Han Duck-soo terlihat sedang memimpin rapat pada tanggal 22 Agustus 2024 di Kompleks Pemerintahan Seoul, Jongno-gu, Seoul. (Yonhap News)

Penulis: Koh Hyunjeong

Pemerintah Korea akan meningkatkan jumlah perjanjian perdagangan bebas (FTA) hingga mencapai 77 negara mencakup 90% dari jumlah produk domestik bruto (PDB) dunia. Peningkatan ini ditargetkan akan selesai dalam masa pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol.

Hal ini diumumkan oleh Perdana Menteri Han Duck-soo dalam rapat kementerian untuk membahas berbagai isu nasional yang digelar pada tanggal 22 Agustus 2024 di Kompleks Pemerintahan Seoul, Jongno-gu, Seoul.

Melalui FTA tersebut, kerja sama ekonomi diharapkan akan semakin meluas ke negara-negara bagian selatan, seperti di wilayah Asia Tenggara, Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tengah.

Korea telah menandatangani FTA dengan 59 negara di dunia yang mencakup 85% PDB dunia.

Apabila rencana pemerintah berhasil dilaksanakan, maka jaringan FTA Korea bisa mencapai peringkat pertama di dunia dengan melewati Singapura (87%).

Negara-negara yang ditargetkan untuk menandatangani FTA berikutnya antara lain adalah Mongolia, Pakistan, Bangladesh, Tanzania, dan Maroko yang memiliki kekayaan sumber daya.

Sebelum mencapai tingkat FTA, Korea akan terlebih dahulu menandatangani kesepakatan kemitraan ekonomi (EPA) dengan negara-negara tersebut.

Kesepakatan tersebut akan dibuat berdasarkan diversifikasi ekspor, basis produksi, dan jaringan suplai mineral kritis.

PM Han berkata, "Peran perdagangan sangat besar pada perekonomian Korea dengan pasar domestiknya yang kecil."

Sebelumnya, Korea dan Paraguai telah menandatangani TIPF (Kerangka Promosi Perdagangan dan Investasi) pada tanggal 23 Agustus 2024 di Seoul.

Setelah penandatanganan TIPF tersebut, Korea dan Paraguai berdiskusi mengenai arah kerja sama bilateral dari segi ekonomi melalui penggunaan TIPF, kerja sama industri dan energi, serta kesepakatan perdagangan pasar bersama antara Korea dengan Amerika Latin.


hjkoh@korea.kr