Pada tanggal 5 Oktober, Presiden Yoon Suk Yeol mengunjungi Pameran Hunminjeongeum, The Design of a Writing System Beyond Millennia yang berada di Museum Hangeul Nasional, Yongsan-gu, Seoul. (Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Penulis: Lee Da Som

Pada tanggal 5 Oktober, Presiden Yoon Suk Yeol berkata, "Semangat hangeul yang dibuat oleh Maharaja Sejong selaras dengan kebebasan, kesetaraan, dan kemakmuran yang dikejar oleh Korea pada masa modern ini."

Menurut pengarahan singkat tertulis Juru Bicara Kantor Kepresidenan Lee Do-woon pada hari tersebut, Presiden Yoon mengunjungi Museum Hangeul Nasional untuk memperingati Hari Hangeul ke-577 yang akan jatuh pada tanggal 9 Oktober mendatang.

Presiden Yoon mengungkapkan, "Berbeda dengan prasangka pada umumnya bahwa hangeul hanya digunakan oleh kaum wanita atau orang yang memiliki kasta rendah, hangeul digunakan setara oleh orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari raja hingga para budak."

Presiden Yoon menambahkan, "Hangeul bisa dipelajari oleh siapa aja tanpa pandang bulu, termasuk orang-orang yang tidak bisa mempelajari hanja. Oleh karena itu, hangeul menjadi simbol dari kesetaraan."

Presiden Yoon menutup, "Dalam dunia digital, huruf yang paling berguna adalah alfabet dan hangeul. Hangeul memegang peranan besar untuk Korea sebagai negara yang kuat di dalam bidang teknologi informasi."

Pada hari tersebut, Presiden Yoon mengunjungi Pameran Hunminjeongeum, The Design of a Writing System Beyond Millennia dan melihat-lihat berbagai barang pameran di sana, seperti Hunminjeongeum Haerye, Hunminjeongeum Eonhae, kamus bahasa Korea pertama yang bernama Malmoi, novel-novel hangeul kontemporer, serta surat kabar kemerdekaan.

Museum Hangeul Nasional pertama kali dibuka pada bulan Oktober 2014 untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya hangeul sebagai warisan budaya Korea. Museum ini akan menyelenggarakan Pekan Hangeul 2023 hingga tanggal 10 Oktober mendatang untuk merayakan Hari Hangeul tahun ini.


dlektha0319@korea.kr