Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, Lee Chang-Yang (kedelapan dari kiri) hadir dalam upacara peresmian operasional Shin Hanul 1 yang digelar di Uljin-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. (Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya)

Penulis: Jung Joo-ri

Upacara peresmian operasional Shin Hanul 1 digelar pada tanggal 14 Desember di PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Uljin-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. PLTN ini merupakan PLTN pertama yang menggunakan teknologi termutakhir Korea dalam beberapa peralatan seperti pompa pendingin reaktor (RCP) dan Man Machine Interface System (MMIS). PLTN ini juga menerapkan teknologi PLTN termutakhir (APR 1400).

Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, Lee Chang-Yang membacakan ucapan selamat dari Presiden Yoon Suk Yeol."Pemerintah akan membuat industri PLTN sebagai salah satu penopang ekspor Korea. Pemerintah akan mendorong pihak terkait dengan aktif agar Korea bisa menjadi negara kuat dalam bidang PLTN," ungkap Presiden Yoon.

"Tahun 2022 akan diingat sebagai tahun di mana industri PLTN kembali bangkit," ucap Lee mengutip pernyataan Presiden Yoon.

Shin Hanul 1 telah memulai operasional komersilnya sejak 7 Desember lalu dan merupakan PLTN ke-27 di Korea. PLTN diperkirakan bisa menghasilkan listrik sebesar 10.424 GWh (Gigawatt per jam) sepanjang tahun. Jumlah tersebut merupakan 24% dari total pemakaian listrik Provinsi Gyeongsangbuk, yaitu 44.258 GWh pada tahun 2021.

Lee mengunjungi ruang kontrol utama PLTN setelah menyelesaikan upacara peresmian. Ia berkata, "Yang paling penting dari operasional sebuah PLTN adalah keamanannya." Ia mengatakan bahwa pengoperasian PLTN yang aman dapat membuat masyarakat merasa tenang dan menjadi pondasi dalam ekspor PLTN.

etoilejr@korea.kr