Sci/Tekno

2025.05.19



Penulis: Charles Audouin
Video: Universitas Northwestern

Sebuah sensor wearable nirkabel yang dapat mengukur jumlah air susu ibu (ASI) yang diminum bayi secara real-time telah dikembangkan.

Pengembangan ini diharapkan dapat membantu dalam mengelola asupan nutrisi bayi di unit perawatan intensif neonatal melalui pengukuran ASI yang akurat.

Banyak media Korea pada tanggal 19 Mei 2025 melaporkan bahwa jurnal internasional Nature Biomedical Engineering pada tanggal 14 Mei 2025 telah mempublikasikan hasil studi dari tiga profesor universitas di Korea, yaitu Kim Jihye (Universitas Ajou), Oh Seyong (Universitas Hanyang), dan Yoo Jae-Young (Universitas Sungkyunkwan) serta satu profesor dari Amerika Serikat, John A. Rogers (Universitas Northwestern).

Dengan menempelkan dua bantalan elektroda tipis yang mengalirkan arus listrik ringan di atas dan bawah payudara, sensor ini mengukur jumlah ASI yang diminum bayi dengan mendeteksi perubahan tekanan listrik akibat berkurangnya volume ASI dalam payudara saat menyusui.

Seorang ibu dapat mengatur setelan pompa ASI dan mengecek jumlah ASI yang diukur melalui aplikasi di ponsel pintar.

Sebelumnya, pengukuran jumlah ASI dilakukan dengan cara menimbang bayi sebelum dan sesudah menyusu atau menggunakan pompa ASI. Namun, penggunaan metode-metode ini dianggap berbatas baik di rumah maupun dalam lingkungan klinis.

Tim peneliti juga berencana mengembangkan perangkat ini agar mampu mengukur data nutrisi seperti kualitas ASI atau kadar lemaknya. Tim peneliti juga mempromosikan kerja sama dengan produsen pakaian dalam menyusui maupun produsen pompa ASI.

Kim mengatakan, "Ketidakpastian dalam menyusui menimbulkan kecemasan dan rasa bersalah pada banyak ibu, bahkan membuat sebagiannya menyerah untuk menyusui."

Ia menambahkan, "Hal ini dapat membantu meredakan stres pada ibu dan mendukung pemberian makan bayi secara klinis sehingga berkontribusi terhadap terciptanya anak, ibu, dan masyarakat yang lebih sehat."

caudouin@korea.kr

konten yang terkait