Sci/Tekno

2025.05.07

Foto di atas menunjukkan Song Moojune (kiri) dosen pascasarjana yang bernama Kim Kab-Jin dari Departemen Fisika KAIST.

Foto di atas menunjukkan Song Moojune (kiri) dosen pascasarjana yang bernama Kim Kab-Jin dari Departemen Fisika KAIST. 



Penulis: Charles Audouin
Foto: KAIST

Tim peneliti gabungan Korea dan Amerika Serikat berhasil membuktikan konsep teknologi utama komputer kuantum dengan menggunakan magnet.

KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology) mengungkapkan pada tanggal 7 Mei 2025 bahwa tim peneliti telah mengembangkan 'cip hibrida foton-magnon' dan mewujudkan fenomena interferensi sinyal ganda pada material magnet.

Tim peneliti gabungan tersebut terdiri dari tim peneliti Kim Gap-Jin dari KAIST, Laboratorium Nasional Argonne, dan Universitas Illinois Urbana-Champaign.

Percobaan tersebut merupakan percobaan pertama di dunia yang berhasil menunjukkan penggunaan protokol-protokol baru dalam komputasi kuantum yang menunjukkan kemampuan komputasi yang lebih baik.

Foto di atas menunjukkan cip hibrida foton-magnon yang dikembangkan oleh tim peneliti.

Foto di atas menunjukkan cip hibrida foton-magnon yang dikembangkan oleh tim peneliti.


Tim peneliti berhasil mengembangkan cip yang beroperasi dengan menggunakan cahaya dan magnon (kuasipartikel yang merepresentasikan fluktuasi kolektif spin dalam bahan magnet).

Tim peneliti dalam waktu nyata berhasil mengamati fenomena magnon berjarak cukup jauh yang saling mengirimkan sinyal, lalu saling menginterferensi satu sama lain.

Tim peneliti menempatkan dua buah magnet, lalu memasang resonator superkonduktor di antara keduanya. Sinyal magnon ternyata dapat disampaikan tanpa masalah apapun saat tim peneliti memasukkan sinyal gelombang mikro.

Saat tim peneliti menyesuaikan selang waktu antara frekuensi beberapa sinyal dan magnet, pola interferensi magnon muncul di dalam magnet.

Kim Gap-Jin berkata, "Penelitian ini diharapkan akan menjadi titik balik penting untuk pengembangan pengolah informasi komputasi kuantum berefisiensi tinggi."

Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan pada bulan April melalui jurnal npj spintronics dan Nature Communications.


caudouin@korea.kr

konten yang terkait