Penulis: Wartawan Kehormatan Dhanisa Kamila Huda dari Indonesia
Universitas Wanita Ewha adalah sebuah perguruan tinggi yang berlokasi di Seoul, Korea. Universitas ini bukan hanya merupakan universitas khusus wanita pertama di Korea, tetapi juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Sebagai bentuk perayaan Hari Wanita Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret di Korea, penulis mencari tahu mengenai kehidupan perkuliahan para mahasiswi Indonesia di universitas bergengsi khusus wanita tersebut.
Melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dan Kakao Talk pada tanggal 12-17 Maret lalu, penulis mewawancarai dua orang mahasiswi asal Indonesia yang sedang mengenyam pendidikan di Kampus Pascasarjana Bidang Studi Internasional (Graduate School of International Studies) Universitas Wanita Ewha, yaitu Jelita Dini dan Christina Mandagi.
- Apa yang membuat Anda memilih Ewha?
Saya tertarik dengan Ewha setelah mengikuti kuliah umum salah satu dosen Ewha yang sekarang menjadi pembimbing saya waktu ia berkunjung ke Universitas Indonesia. Saat itu saya jadi tahu kalau Ewha memiliki jurusan Pengajaran Bahasa Korea sebagai Bahasa Asing yang sangat berkembang dan memiliki sekolah bahasa cukup terkenal. Setelah menempuh pendidikan magister di sini, saya merasakan secara langsung kalau kurikulum dan sistem belajar di jurusan saya sangat baik dan dosen-dosennya juga merupakan pakar yang terkenal dalam pengembangan pengajaran bahasa Korea. Hal inilah yang membuat saya tertarik kembali melanjutkan pendidikan doktor di Ewha.
- Apa yang membuat Ewha berbeda dengan kampus lain?
Ewha adalah perguruan tinggi khusus wanita pertama di Korea dan salah satu yang terbesar di dunia. Selama berkuliah di Ewha, saya banyak bertemu dengan wanita-wanita yang hebat di bidangnya dengan beragam karakter yang menginspirasi. Hal ini menyadarkan saya bahwa wanita bisa mendapat pendidikan setinggi mungkin dan bisa menjadi apa saja untuk mewujudkan mimpi dan bermanfaat bagi sekitar. Kemudian, saya pribadi merasa lebih mudah akrab dalam menjalin pertemanan di sini karena kami sesama wanita.
Selain itu, Ewha juga terkenal menangani mahasiswa Internasional dengan baik melalui beragam program yang membantu mahasiswa internasional dalam proses adaptasi perkuliahan dan kehidupan sehari-hari di Korea. Salah satu yang paling suka adalah program EAASIS (Ewha Academic Assistance System for International Students). Melalui program ini, saya tidak hanya mendapat mentor dari senior di jurusan yang membantu saya dalam beradaptasi di perkuliahan dan kehidupan di Korea, saya juga dapat mengikuti aktivitas budaya, kelas bahasa, serta kuliah umum tentang karir yang rutin diadakan setiap semester.
- Apa saran dari Anda untuk calon mahasiswa yang ingin berkuliah di Ewha?
Asah kemampuan bahasa Inggris atau Korea, kenali jurusan dengan baik, serta miliki topik penelitian bagi mahasiswa pascasarjana. Meskipun di beberapa jurusan di Ewha menyediakan kuliah dalam bahasa Inggris, ada baiknya jika kita memiliki kemampuan bahasa Korea dasar karena akan membantu kita dalam mencari literatur dan hal lainnya yang mendukung dalam kehidupan kuliah. Lalu, sebelum mendaftar kuliah di Ewha, sebaiknya kita mencari tahu secara dalam mengenai kurikulum dan persyaratan untuk jurusan yang kita tuju karena beberapa jurusan bisa jadi memiliki nama yang mirip, tetapi kurikulum dan kekhasannya berbeda. Terakhir, persiapkan topik yang ingin diteliti bagi mahasiswa pascasarjana. Hal ini tidak hanya akan mempermudah kita dalam menentukan dosen pembimbing, tetapi juga akan membantu kita dalam mempersiapkan lebih awal kajian literatur atau uji coba yang memakan waktu lama dalam penelitian yang akan kita lakukan.
- Apa yang membuat Anda memilih Ewha?
Dulu saya mengikuti konferensi akademik tentang BTS dan mempresentasikan riset saya dengan judul “Peran BTS dalan Diplomasi Publik Korea”. Di situ saya ditawari untuk masuk Graduate School of International Studies (GSIS) Ewha oleh salah satu akademisi di konferensi itu yang ternyata merupakan pemimpin departemennya. Ia memberitahu kalau Ewha memiliki program diplomasi publik yang sangat berkembang dengan baik dibandingkan kampus lain dan cocok dengan minat saya. Program diplomasi publik pertama di Korea diinisiasi oleh salah satu profesor di Ewha GSIS yang juga mendirikan Korea Association of Public Diplomacy. Selain itu, perbandingan jumlah mahasiswa dan pengajar di Ewha GSIS itu terbilang rendah dan dapat menjamin partisipasi penuh dari mahasiswa dan pengajar. Saya juga sangat menyukai fasilitas-fasilitas kampus yang ditawarkan. Salah satu fakta uniknya, Ewha adalah salah satu kampus yang memiliki bangunan perkuliahan bawah tanah di Korea (ECC).
- Apa yang membuat Ewha berbeda dengan kampus lain?
Diplomasi publik berakar di Ewha. Saya rasa saya tidak akan menemukan pengalaman belajar yang lebih baik di mana pun di Asia. Tentu saja yang paling berbeda di Ewha kita dididik untuk jadi pemimpin wanita dan visi yang diperjuangkan untuk pemberdayaan wanita di tengah-tengah masyarakat Korea yang patriarki juga berdampak sekali untuk mencapai perubahan dan kemajuan dalam masyarakat. Karena ini kampus khusus perempuan, mahasiswa laki-laki yang belajar di kampus ini hanya sebatas pelajar pertukaran saja. Terakhir, bagi mahasiswa GKS Ewha, ternyata asrama Ewha adalah yang termurah di Seoul dan dari asrama kami bahkan bisa melihat pemandangan indah menara Namsan.
- Apa saran dari Anda untuk calon mahasiswa yang ingin berkuliah di Ewha?
Di Ewha ada banyak kesempatan untk beasiswa, jadi harus banyak riset cari tahu jurusan apa saja yang ditawarkan di sini. Kami juga punya komunitas Ewhain Indonesia yang sangat bersedia untuk membantu di Instagram @ewhain.id. Kalau ada waktu, bergabunglah dengan komunitas atau asosiasi pelajar yang sejalan dengan minat. Lalu, manfaatkan semua fasilitas kampus. Jangan lupa juga untuk membangun relasi baik dengan profesor.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.