Penulis: Yoon Sojung
Video: Saluran YouTube resmi Institut Teknologi Massachusetts
Ekonom yang meraih penghargaan Nobel Ekonomi menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Korea merupakan contoh sukses keberhasilan yang diraih melalui sistem yang bagus.
Akademi Swedia mengumumkan pemenang Nobel Ekonomi tahun 2024 pada tanggal 14 Oktober 2024 (waktu setempat). Pemenang Nobel tersebut terpilih melalui kontribusinya terkait penelitian pengaruh sistem negara pada kemakmuran ekonomi.
Dua dari tiga orang pemenang Nobel Ekonomi tahun ini adalah dosen Institut Teknologi Massachusetts (MIT), yaitu Daron Acemoglu dan Simon Johnson. Keduanya lalu mengadakan konferensi pers daring pada hari itu.
Daron pernah menulis buku berjudul Mengapa Negara Gagal pada tahun 2012 lalu bersama dosen Universitas Chicago, yaitu James Robinson. James juga salah satu dari penerima Nobel Ekonomi tahun ini.
Daron mengungkapkan, "Semenanjung Korea terpecah menjadi dua dan awalnya memiliki perekonomian yang mirip satu sama lain, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat besar karena menggunakan sistem yang berbeda."
Daron menambahkan, "Pertumbuhan Republik Korea tidak dicapai dengan mudah. Proses Republik Korea untuk menjadi negara yang demokratis sangatlah sulit tetapi pertumbuhan setelahnya sangatlah cepat dan cara pertumbuhannya pun lebih sehat."
Simon menilai, "Republik Korea lahir sebagai negara yang miskin setelah Perang Dunia II selesai dan merupakan negara yang sangat otoriter. Republik Korea tidak memiliki perjalanan yang mudah dan pasti tetap memiliki permasalahan pada masa kini, tetapi ekonomi Korea memperlihatkan hasil yang luar biasa dibanding negara lain."
Simon menambahkan, "Pencapaian Republik Korea benar-benar luar biasa jika dibandingkan dengan pencapaian negara-negara lain. Melalui penelitian ini, kami berpikir bahwa ini adalah arah yang harus dibuat untuk menjadi tujuan orang lain."
Daron menilai bahwa permasalahan yang melanda ekonomi Korea pada saat ini adalah ekonomi yang dipimpin oleh perusahaan besar dan masyarakat yang semakin menua. Oleh karena itu, ia meminta Korea untuk lebih terbuka terhadap ide dan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap permasalahan hal tersebut.
Kedua ekonom tersebut juga memberikan pandangan mereka terhadap Korea Utara.
Daron berkata, "Saya berpikir bahwa sistem Korea Utara akan menghadapi lebih banyak kesulitan ke depannya. Saya berharap bagian selatan dan utara bisa bersatu melalui sistem demokrasi."
Simon mengungkapkan, "Senjata nuklir dan peluru kendali Korea Utara membuat keadaan menjadi sangat berisiko. Banyak yang harus dikhawatirkan (terhadap keadaan Korea Utara)."
Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James A. Robinson terpilih menjadi pemenang Nobel Ekonomi tahun 2024 pada tanggal 14 Oktober 2024 (waktu setempat) melalui kontribusi mereka terkait penelitian pengaruh sistem negara pada kemakmuran ekonomi. (tangkapan layar laman resmi Penghargaan Nobel)
arete@korea.kr