Penulis: Lee Da Som

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Korea akan tumbuh sebesar 2,3% tahun ini.

Menurut Kementerian Strategi dan Keuangan pada tanggal 30 Januari, IMF menyesuaikan tingkat pertumbuhan ekonomi Korea tahun ini naik sebesar 0,1 persen poin dari perkiraan (2,2%) yang disajikan pada bulan Oktober tahun 2023 dalam World Economic Outlook.

Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah (2,2%) dan Bank of Korea (2,1%), tetapi sama dengan perkiraan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD, 2,3%).

Berdasarkan pertumbuhan yang solid di Amerika Serikat dan negara-negara berkembang utama, IMF memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 3,1% atau naik 0,2 persen poin dari perkiraan sebelumnya.

Secara khusus, perkiraan pertumbuhan ekonomi AS dinaikkan dari 1,5% menjadi 2,1%, dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dinaikkan dari 4,2% menjadi 4,6%.

Pada sisi yang lain, negara-negara Eropa seperti Prancis dan Jerman diperkirakan hanya akan pulih sedikit dari resesi tahun 2023. Dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada bulan Oktober tahun 2023, perkiraan pertumbuhan ekonomi Jerman dipotong sebesar 0,4 persen poin dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Prancis diturunkan sebesar 0,3 persen poin.

Jepang juga diperkirakan akan mengalami perlambatan pertumbuhan (1,0 → 0,9%) karena melemahnya yen dan normalisasi konsumsi balasan.

IMF menilai, "Kemungkinan hard landing telah berkurang karena pertumbuhan ekonomi global yang stabil dan penurunan harga barang-barang. Ada kebutuhan untuk berhati-hati terhadap melonggarkan kebijakan moneter yang terburu-buru dan mempertahankan kebijakan moneter yang terlalu ketat. Kita harus melonggarkan kebijakan moneter pada waktu yang tepat."

Sementara itu, IMF menyajikan World Economic Outlook untuk seluruh negara anggota pada bulan April serta Oktober setiap tahun dan mengumumkan revisi World Economic Outlook untuk 30 negara besar pada bulan Januari serta Juli setiap tahun.

dlektha0319@korea.kr