Duta Besar Republik Korea untuk PBB Hwang Joonkook (kiri) berfoto dengan Kepala Seksi Perjanjian PBB David Nanopoulos setelah penandatanganan ratifikasi Perjanjian BBNJ pada tanggal 19 Maret 2025 (waktu setempat). (Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Penulis: Jeon Misun

Korea telah berpartisipasi dalam ratifikasi Perjanjian tentang Keanekaragaman Hayati Laut di Luar Yurisdiksi Nasional (Perjanjian BBNJ). Hal ini menjadikan Korea sebagai negara pertama di Asia Timur dan negara ke-21 di dunia yang ikut serta dalam ratifikasi perjanjian tersebut.

Pemerintah Korea mengungkapkan pada tanggal 20 Maret 2025 bahwa instrumen ratifikasi Perjanjian BBNJ telah diserahkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) pada tanggal 19 Maret 2025 setelah melalui proses ratifikasi selesai.

Perjanjian BBNJ adalah sebuah instrumen hukum internasional yang mendorong konservasi keanekaragaman hayati laut dan penggunaannya yang berkelanjutan terlepas dari yurisdiksi nasional sebuah negara.

Perjanjian BBNJ diadopsi oleh PBB pada bulan Juni 2023 dan mulai dibuka untuk ditandatangani negara lain per September 2023.

Korea menandatangani Perjanjian BBNJ pada bulan Oktober 2023.

Setelah melalui proses, akhirnya Majelis Nasional menyetujui ratifikasi Perjanjian BBNJ pada tanggal 13 Maret 2025.

Apabila Perjanjian BBNJ resmi dijalankan di Korea, maka perlindungan keanekaragaman hayati laut diharapkan akan menjadi lebih aktif melalui penetapan zona perlindungan laut, penerapan evaluasi pengaruh terhadap lingkungan, serta penguatan kapasitas negara-negara berkembang.

Setelah diratifikasi oleh 60 negara, Perjanjian BBNJ akan efektif pada hari ke-120 setelah ratifikasi selesai.

Keikusertaan Korea dinilai sebagai langkah penting dalam kontribusi untuk melindungi keanekaragaman hayati laut di dunia.

Korea akan terus mempererat kerja sama dengan berbagai negara untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi terkait tata kelola perairan terbuka melalui ratifikasi Perjanjian BBNJ tersebut.


msjeon22@korea.kr