Penulis: Margareth Theresia

Prok, prok! Prok, prok, prok! "(nama pemain), PUKUL!" Prok, prok! Prok, prok, prok! "(nama pemain), HOME RUN!"

Musim reguler bisbol profesional Korea telah dimulai kembali melalui laga pembuka musim tahun 2024 yang digelar tanggal 23 Maret lalu. Suara sorakan untuk pemain serta tepuk tangan dan lagu iringan bagi pemain tersebut mulai terdengar kembali. Inilah waktu yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar bisbol.

Organisasi Bisbol Korea (KBO) mengungkapkan bahwa jumlah penonton yang mengunjungi lima stadion bisbol pada laga pembuka mencapai 103.841 orang dan menjadi rekor ketiga tertinggi sepanjang sejarah.

Terdapat 10 klub dan 9 stadion bisbol di bawah liga KBO yang menjadi liga bisbol profesional Korea. Laga pembuka biasanya dibuka pada akhir bulan Maret atau awal bulan April dan setiap tim harus berlaga sebanyak 144 kali selama enam bulan. Setelah musim reguler berakhir, maka lima tim dengan angka kemenangan tertinggi berhak untuk masuk ke dalam post season.

Mungkin Anda berpikir bahwa para penggemar datang hanya untuk menyemangati tim kesayangan mereka. Akan tetapi, banyak penggemar yang datang ke stadion untuk menikmati suasana sorakan untuk para atlet. Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Olahraga Profesional Korea (KPSA) pada tahun 2018; 71,1% dari 7.010 orang responden penggemar bisbol menjawab bahwa mereka datang ke stadion karena merasa bahwa sorakan di stadion menarik.

Kalau begitu, bagaimana para penggemar bisbol di Korea menyemangati para atlet?

Tentu saja yang paling penting adalah mengenakan seragam atlet bisbol kesayangan. Anda juga tidak bisa melewatkan lagu sorakan untuk atlet kesayangan Anda. Cara Korea untuk menyoraki atlet bisbol cukup berbeda dengan negara lain.

Apabila seorang pelempar masuk ke lapangan, maka lagu khusus untuk menyambut pelempar tersebut akan diputar. Apabila seorang pemukul masuk ke lapangan, maka lagu sambutan dan lagu sorakan akan diputar untuk menyemangati pemukul tersebut Tak hanya itu, sorakan dalam pertandingan bisbol Korea cukup meriah karena terdapat pula lagu sorakan untuk pelempar yang mengecek atlet yang berada di base, lagu sorakan jika ketiga base penuh oleh para atlet, lagu untuk menyambut para atlet yang bermain hari itu, lagu kemenangan, dan sebagainya.

Berbeda dengan pertandingan bisbol Korea yang meriah, sebagian besar penonton MLB (Major League Baseball) di Amerika Serikat menonton pertandingan dengan serius. Mungkin ini pulalah yang membuat budaya menonton bisbol di Korea menjadi viral di AS saat 2024 MLB World Tour: Seoul Series diselenggarakan di Seoul pada tanggal 20-21 Maret lalu.


"Suara sorakan untuk pemain kandang dan tandang terdengar sangat keras. Budaya sorakan ini sangat baru untuk saya. Setiap pemukul maju ke lapangan, suara musik terdengar. Saya benar-benar bisa merasakan semangat dan energi para penggemar Korea."

Hal tersebut dikatakan oleh pelatih LA Dodgers, Dave Roberts saat merasakan langsung budaya bisbol di Korea. Tak hanya itu, berbagai media asing pun ikut meliput mengenai budaya sorakan bisbol Korea.

The New York Times memperkenalkan lagu dan tari sorakan bagi para pemain bisbol melalui berita berjudul "'Get Ready to Scream': How to Be a Baseball Fan in South Korea" yang dirilis pada tanggal 19 Maret (waktu setempat).

Laman resmi MLB juga ikut memperkenalkan budaya sorakan dalam pertandingan bisbil Korea melalui artikel berjudul "Going to game in Korea isn't complete without cheer squads, players' songs" yang dirilis pada tanggal 17 Maret (waktu setempat). MLB mewawancari ketua tim pandu sorak LA Dodgers pada 2024 MLB World Tour: Seoul Series, yaitu Oh Myung-sip. Oh menjelaskan mengenai peran tim pandu sorak, para pemandu sorak, lagu sorakan, dan tari sorakan dalam pertandingan bisbol Korea.

Seperti yang disebutkan oleh MLB, peran tim pandu sorak sangat besar dalam pertandingan bisbol karena mereka harus memimpin sorakan penonton dari awal hingga akhir pertandingan. Bahkan di tengah istirahat antar inning pun, para pemandu sorak atau maskot tim memberikan pertunjukan bagi para penonton. Inilah yang membuat suasana pertandingan menjadi semakin meriah.

Seiring dengan viralnya budaya sorakan Korea di dunia, pemerintah Korea juga mulai mempromosikannya kepada dunia. Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata mengundang media asing pada pertandingan antara SSG Landers dan Hanhwa Eagles yang digelar pada tanggal 26 Maret lalu di Incheon SSG Landers Field, Michuhol-gu, Incheon.

Direktur Jenderal Divisi Konten dan Hubungan Masyarakat Kementerian Kebudyaaan, Olahraga, dan Pariwisata, Yong Ho-seong berkata, "Kami berharap media asing bisa merasakan semangat dan keunikan K-baseball, lalu mempromosikannya kepada dunia. Semoga penggemar asing bisa mengunjungi Korea dan mendorongnya menjadi bentuk hallyu baru dalam bidang olahraga."

Apa saja yang harus diketahui oleh orang asing yang ingin menonton bisbol di Korea?

Pertama, Anda bisa berlatih lagu sorakan sebelum datang. Biasanya setiap tim mengunggah lagu-lagu tersebut di media sosial mereka masing-masing. Pelajarilah lagu sorakan dan hafallah nama-nama atlet yang akan tampil agar Anda bisa mengikuti sorakan untuk mereka.

Kedua, mereservasi tiket. Anda harus mengecek tim mana yang kandang dan yang tandang. Harga tiket berbeda di setiap stadion, tetapi biasanya dimulai dari 7.000 won. Apabila Anda ingin merasakan suasana pertandingan yang paling meriah, maka Anda bisa mereservasi kursi khusus suporter yang berada di depan panggung tim pandu sorak.

Terakhir, hafallah peraturan-peraturan bisbol. Setiap tahun pasti ada perubahan dalam pertandingan bisbol. Anda harus mengetahui apa yang berubah di tahun 2024, misalnya penggunaan ABS (automated ball-strike system), uji coba pitch clock, pembatasan penggantian atlet yang bertahan, dan pembesaran ukuran base.

margareth@korea.kr