Sci/Tekno

2024.07.24

Mulai bulan Juli, pengemudi mobil bisa mengetahui risiko banjir di sekitar saat mengemudi mobil melalui aplikasi peta dan navigasi. Foto di atas menunjukkan polisi yang mengevakuasi pengemudi ke tempat yang aman setelah sebuah kendaraan terendam banjir di dekat Stasiun Munsan di Kota Paju, Provinsi Gyeonggi pada tanggal 18 Juli. (Yonhap News)

Mulai bulan Juli, pengemudi mobil bisa mengetahui risiko banjir di sekitar saat mengemudi mobil melalui aplikasi peta dan navigasi. Foto di atas menunjukkan polisi yang mengevakuasi pengemudi ke tempat yang aman setelah sebuah kendaraan terendam banjir di dekat Stasiun Munsan di Kota Paju, Provinsi Gyeonggi pada tanggal 18 Juli. (Yonhap News)



Penulis: Hong Angie

Pengemudi mobil akan dapat menerima informasi risiko banjir secara waktu nyata, seperti peringatan banjir dan pengaliran air dari bendungan melalui layar navigasi atau panduan suara.

Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi, Kementerian Lingkungan, dan Komite Pemerintah Platform Digital mengumumkan pada tanggal 24 Juli 2024 bahwa sehubungan dengan proyek Kemajuan Navigasi untuk Mencegah Kecelakaan Banjir di Jalan dan Jalan Bawah Tanah, keenam perusahaan yang berpartisipasi menyelesaikan pembaruan untuk pemberitahuan risiko banjir secara waktu nyata pada tanggal 22 Juli.

Dimulai dengan KakaoNavi pada tanggal 1 Juli, Hyundai Motor Company, KIA Corp. (4 Juli), Atlan (5 Juli), TMAP (10 Juli), Naver Map (11 Juli), dan iNavi Air (22 Juli) juga meluncurkan layanan.

Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi ini memberikan informasi waktu nyata mengenai situasi risiko seperti banjir, terendam, dan pengendalian jalan melalui layanan utama untuk memastikan keselamatan pengguna.

Sistem navigasi memberi tahu pengemudi tentang perlunya mengemudi secara hati-hati dengan mengingatkannya akan bahaya di sekitar melalui layar dan suara. Akan tetapi, sistem tersebut tidak memberitahu pengemudi tentang jalan putar.

Untuk menerima informasi risiko banjir di beberapa sistem navigasi, pengguna harus membarui aplikasi ke versi terbaru. Oleh karena itu, pengguna perlu memeriksa versi navigasi yang ia gunakan.

Direktur Kebijakan Informasi dan Komunikasi di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Uhm Yeol mengatakan, "Penyediaan informasi peringatan banjir melalui navigasi adalah contoh baik yang memanfaatkan teknologi digital untuk melindungi keselamatan masyarakat dan menyelesaikan masalah sosial berdasarkan kerja sama instansi pemerintah dan swasta."

Ia menambahkan, "Kami akan berupaya sebaik mungkin untuk mencari cara memanfaatkan teknologi digital yang dapat dirasakan masyarakat dan menyatukan kemampuan pemerintah dan swasta."

Layar Naver Map dan KakaoNavi. (Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi)

Layar Naver Map dan KakaoNavi. (Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi)


shong9412@korea.kr

konten yang terkait